NEW DELHI – Jumlah kasus COVID-19 di India mencapai 21.491.598 pada Jumat (7/5) dengan 414.188 kasus baru tercatat dalam 24 jam terakhir, yang merupakan rekor kasus harian tertinggi, demikian disampaikan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India.
Ini kali ketiga pada bulan ini India melaporkan lebih dari 400.000 kasus baru dalam sehari. Selain itu, tambahan 3.915 kematian terkait COVID-19 dilaporkan di negara itu sejak Kamis (6/5) pagi, sehingga menambah total kematian menjadi 234.083, imbuh pihak kementerian.
Masih terdapat 3.645.164 kasus aktif di India, dengan tambahan 78.766 kasus aktif sepanjang Kamis. Sejauh ini, total 17.612.351 orang telah dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang dari rumah sakit.
Data COVID-19 di negara tersebut terus melonjak, namun pemerintah federal memilih untuk mengesampingkan kebijakan karantina wilayah (lockdown) total. Beberapa negara bagian telah memberlakukan jam malam atau lockdown parsial, sementara ibu kota India, New Delhi, telah menerapkan lockdown untuk kali ketiga berturut-turut hingga 10 Mei mendatang.
Sejauh ini, lebih dari 164 juta dosis vaksinasi telah didistribusikan di India sejak negara itu memulai kampanye vaksinasi nasional pada Januari lalu. Tahap ketiga vaksinasi untuk warga berusia di atas 18 tahun dimulai pada 1 Mei.
Sementara itu, 298.601.699 tes COVID-19 telah dilakukan di India hingga Kamis, dengan 1.826.490 tes di antaranya dilakukan pada Kamis saja, tunjuk data terbaru yang dikeluarkan Dewan Penelitian Medis India (Indian Council of Medical Research/ICMR) pada Jumat.
Pada Rabu (5/5), Penasihat Ilmiah Utama Pemerintah Federal India K. Vijay Raghavan mengatakan bahwa gelombang ketiga wabah COVID-19 tidak dapat dihindari di India mengingat tingkat penularan virus yang lebih tinggi, meskipun “tidak jelas pada skala waktu apa fase ketiga ini akan berlangsung.” [ Xinhua ]