CANBERRA – Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison pada Jumat (7/5) mengonfirmasi bahwa larangan perjalanan dari India akan berakhir pada 15 Mei, membuka jalan bagi ribuan warga Australia yang terdampar di negara itu untuk kembali.
Merujuk pada larangan kontroversial tersebut, yang diberlakukan sebagai respons terhadap krisis virus corona di India, orang-orang yang mencoba masuk ke Australia dalam kurun waktu 14 hari setelah berada di India akan dianggap melakukan tindak pidana.
Morrison mengatakan Komite Keamanan Nasional Kabinet sepakat untuk tidak memperpanjang larangan melampaui tanggal yang telah direncanakan, yaitu 15 Mei.
“Apa yang akan kami lakukan adalah menerima penerbangan repatriasi pertama ke Wilayah Utara (Northern Territory) sebagai bagian dari pengaturan (penerbangan) sewaan yang kami buat dengan maskapai penerbangan kita untuk membawa pulang orang-orang pertama dari India pada saat itu,” tuturnya.
Terdapat sekitar 9.000 warga Australia yang terjebak di India dan ingin pulang ke negara mereka.
Morrison mengatakan orang-orang yang rentan akan diprioritaskan pada tiga penerbangan repatriasi yang akan lepas landas dari India sebelum akhir Mei.
Penerbangan tersebut akan mendarat di Wilayah Utara dan para penumpang akan dikarantina di fasilitas Howard Springs.
“Membawa pulang kasus-kasus yang paling mendesak,” kata Morrison. “Akan ada tes cepat (rapid test) antigen untuk semua penumpang pesawat.”[Xinhua]