KAIRO – Sejumlah gubernur di Mesir, termasuk di ibu kota, pada Jumat (30/4) mengeluarkan perintah untuk menutup taman dan pantai umum menjelang perayaan Sham El-Nessim di saat negara itu mencatatkan lonjakan kasus virus corona.
Warga Mesir merayakan Syam El-Nessim sebagai salah satu acara tahunan tertua setelah Minggu Paskah. Tahun ini, perayaan itu jatuh pada Senin (3/5), dan juga akan menjadi hari libur umum.
Sebelum pandemi virus corona, keluarga Mesir biasanya berkumpul dan pergi ke taman, pantai, atau tempat-tempat umum lainnya untuk berbagi makanan dan menikmati udara terbuka.
Dalam data terkininya, Mesir melaporkan 1.021 kasus baru virus corona, sehingga total kasus menjadi 227.552 sejak wabah COVID-19 mulai merebak di negara tersebut. Mesir juga melaporkan 61 kematian baru, menambah jumlah kematian akibat COVID-19 menjadi 13.339.
Sepekan lalu, Menteri Kesehatan Mesir Hala Zayed mengatakan lonjakan kasus virus corona di sepanjang April telah diperkirakan mengingat adanya penyelenggaraan berbagai acara keagamaan dan kegiatan sosial terkait. Zayed juga menyebutkan gelombang ketiga secara global mencatatkan kenaikan 10 persen, sementara terdapat peningkatan masing-masing tujuh persen dalam hal kasus penularan dan kematian, lebih tinggi dari gelombang sebelumnya.
Tidak seperti tahun lalu, ketika gelombang pertama pandemi diiringi dengan pemberlakuan jam malam, pada gelombang ketiga yang sedang berlangsung ini toko-toko dan mal diizinkan buka hingga pukul 23.00 pada hari kerja dan tengah malam saat akhir pekan, sementara kedai kopi dan restoran tetap buka mulai pukul 17.00 sampai pukul 01.00 di sepanjang pekan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo. (XHTV)