WASHINGTON – Hingga Sabtu (1/5), lebih dari 100 juta warga Amerika usia dewasa telah sepenuhnya divaksin COVID-19, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat (AS).
Jumlah warga yang telah sepenuhnya divaksin itu menyumbang 30,5 persen dari total populasi AS.
Lebih dari 144 juta warga AS menerima setidaknya satu dosis suntikan vaksin COVID-19, atau menyumbang 43,6 persen dari total populasi, lanjut CDC.
Di antara warga yang sepenuhnya divaksin itu, lebih dari 37 juta orang berusia 65 tahun ke atas, atau mewakili 68,8 persen, sebagaimana ditunjukkan data tersebut.
Hingga Sabtu, sekitar 240 juta suntikan vaksin COVID-19 telah diberikan di seluruh negara itu, sedangkan jumlah dosis vaksin COVID-19 yang telah didistribusikan mencapai lebih dari 308 juta, sebut data CDC.
Presiden AS Joe Biden sebelumnya menetapkan target untuk mencapai 200 juta suntikan vaksin COVID-19 pada akhir April.
AS menggenjot peluncuran vaksin sejak Desember tahun lalu. Ada tiga vaksin COVID-19 yang mengantongi persetujuan untuk penggunaan darurat di negara tersebut.
Badan pengawas obat dan makanan AS, Food and Drug Administration (FDA), menyetujui vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi Amerika, Pfizer, yang bermitra dengan perusahaan BioNTech Jerman, serta vaksin dari produsen obat Amerika, Moderna, pada Desember tahun lalu.
Sementara itu, vaksin COVID-19 Johnson & Johnson mendapatkan persetujuan untuk penggunaan darurat pada 27 Februari. Vaksin tersebut menjadi vaksin COVID-19 ketiga yang menerima otorisasi FDA, juga vaksin COVID-19 dosis tunggal pertama yang tersedia di AS.
Menurut data CDC, saat ini total 127 juta dosis vaksin Pfizer/BioNTech dan 104 juta dosis vaksin Moderna telah diberikan di AS, sedangkan vaksin Johnson & Johnson yang telah diberikan mencapai 8,2 juta suntikan. [Xinhua]