BEIJING – China telah membuat langkah besar dalam memenuhi tujuannya yakni memiliki sebuah stasiun luar angkasa berawak yang dibangun secara independen dan dioperasikan mandiri, demikian disampaikan berbagai organisasi media global saat melaporkan keberhasilan China dalam peluncuran modul inti untuk stasiun luar angkasanya pada Kamis (29/4).
Roket Long March-5B Y2, yang membawa modul Tianhe, diluncurkan dari Situs Peluncuran Wahana Antariksa Wenchang di pesisir Provinsi Hainan, China selatan, pada pukul 11.23 waktu setempat atau pukul 10.23 WIB.
Upaya itu terwujud hampir tiga dekade setelah China pertama kali menyusun rencananya, seperti dilaporkan oleh kantor berita Jerman, dpa.
Dalam laporan itu, mantan astronaut Jerman, Reinhold Ewald, yang saat ini merupakan profesor di Universitas Stuttgart, memuji kesuksesan China, sembari menyebutkan bahwa “secara umum, stasiun luar angkasa mendemonstrasikan luasnya teknologi kedirgantaraan yang dimiliki oleh sebuah negara.”
Jika Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan menghentikan layanannya seperti yang direncanakan dalam beberapa tahun mendatang, “China akan menjadi satu-satunya negara yang mengoperasikan sebuah stasiun luar angkasa,” kata laporan itu.
Seraya menyatakan Tianhe adalah komponen besar pertama China untuk stasiun luar angkasanya, surat kabar nasional Jerman, Die Welt, melaporkan bahwa China “secara konsisten terus mendorong proyek luar angkasanya dan merayakan keberhasilan yang besar.”
Negara di Asia tersebut berupaya melaksanakan strategi luar angkasanya secara bertahap, kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa posisi China telah meningkat dari “murid” menjadi “master” dalam bidang eksplorasi luar angkasa global dengan pesawat luar angkasa berawaknya sendiri.
Saat China membuka pintunya ke negara lain dalam bidang teknologi luar angkasa, Amerika Serikat (AS), sebaliknya, tidak pernah mengizinkan warga China memasuki ISS, lanjut laporan itu.
Reuters memberitakan bahwa China “telah meningkatkan program luar angkasanya melalui sejumlah kunjungan ke Bulan, peluncuran wahana nirawak ke Mars, dan pembangunan stasiun luar angkasanya sendiri.”
Menyebut peluncuran modul luar angkasa itu sebagai yang pertama dilakukan oleh China sepanjang sejarah, kantor berita Jepang, Jiji Press, pada Kamis mengatakan hal itu menunjukkan rencana ambisius China dalam membangun pangkalan luar angkasa berawak permanen telah mengambil langkah yang besar.
“Pemerintah China telah mengindikasikan bahwa negara itu menyambut baik proyek bersama dengan sejumlah organisasi asing,” imbuh laporan tersebut.
Australian Associate Press (AAP) memandang peluncuran modul inti yang dilakukan China untuk stasiun luar angkasanya sebagai “keberhasilan terbaru bagi sebuah program yang telah mewujudkan sejumlah ambisinya yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir.”
“Peluncuran tersebut menandai kemajuan besar lainnya dalam bidang eksplorasi luar angkasa China,” tulis AAP. [Xinhua]