SANAA – Puluhan orang datang ke sebuah gang kecil di kawasan permukiman yang letaknya jauh dari keramaian di Sanaa untuk mendapatkan makanan amal.
Sebagian besar penduduk Yaman menghadapi kekurangan gizi parah akibat perang selama bertahun-tahun dan blokade ekonomi yang melumpuhkan perekonomian negara Arab tersebut.
Setiap pagi, warga yang sangat kekurangan di Sanaa datang ke dapur amal tersebut dan menunggu berjam-jam sebelum mereka bisa mendapatkan paket kecil makan siang.
AAID ABDO ALI AL-QADHI, Warga Lokal : “Perang memaksa kami untuk mendapatkan makanan amal. Jatahnya hampir tidak cukup untuk satu orang. Ada tujuh orang di keluarga saya. Ini jauh dari cukup.”
Namun, warga yang menerima bantuan tersebut mengerti bahwa dapur amal tersebut telah berusaha maksimal dan bersyukur atas bantuan tersebut.
OM AMJAD, Warga Lokal : “Ada delapan orang di keluarga saya. Makanan yang kami dapatkan di sini tidak cukup namun kami tidak punya pilihan. Kami berada dalam masalah ini karena perang yang melanda negara kami. Tidak ada yang bisa kami lakukan selain bersabar.”
MOHAMMAD AL-BATAHI, manajer dapur amal : “Dapur amal ini telah beroperasi selama empat tahun berturut-turut tanpa tutup satu hari pun, termasuk saat hari libur. Kami menawarkan makanan kepada para pengungsi, warga yang rentan, warga miskin, dan semua orang yang terdampak perang dan yang membutuhkan makanan.”
MOHAMMAD AL-BATAHI, manajer dapur amal : “Kami umumnya menawarkan makan siang, yang terdiri dari nasi, semur, dan roti. Kami juga sadar bahwa makanan itu tidak cukup, tetapi itulah yang terbaik yang bisa kami lakukan.”
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan ada lebih dari 20 juta warga Yaman yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Yaman terbelenggu perang saudara sejak akhir 2014 ketika milisi Houthi menguasai beberapa provinsi di wilayah utara dan memaksa pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional keluar dari ibu kota.
Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi turut ikut campur dalam konflik di Yaman pada Maret 2015 untuk mendukung pemerintahan Hadi.[]
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Sanaa. (XHTV)