BANGKOK – Thailand pada Senin (26/4) mengonfirmasi 2.048 kasus baru COVID-19 dan delapan kematian, menurut juru bicara Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (Center for COVID-19 Situation Administration/CCSA) Apisamai Srirangsan.
Sekitar 2.038 kasus baru merupakan kasus penularan lokal, sementara 10 lainnya adalah kasus impor, ujar Apisamai dalam konferensi pers.
Dari kasus-kasus ini, 901 di antaranya tercatat di ibu kota Bangkok, pusat gelombang baru wabah tersebut.
Kasus-kasus itu menambah jumlah kasus di negara tersebut menjadi 57.508, dengan 148 kematian sejauh ini, tutur Apisamai.
Guna membendung penyebaran COVID-19, pemerintah Thailand telah memerintahkan penutupan sekolah, tempat hiburan, dan pusat kebugaran. Sementara itu, denda hingga 20.000 baht (1 baht = Rp460) diberlakukan bagi mereka yang tidak mengenakan masker di tempat-tempat umum di 48 provinsi, sebut CCSA.
Diungkapkan CCSA bahwa Thailand juga memutuskan menutup perbatasannya bagi pelancong non-Thailand dari India, menyusul lonjakan besar kasus COVID-19 di negara itu. Thailand tidak akan merilis sertifikat masuk bagi warga negara asing ke Thailand dari India hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Hingga Senin, total 31.593 pasien di Thailand telah dinyatakan sembuh sepenuhnya dan diizinkan pulang dari rumah sakit, sementara 25.767 lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit sejauh ini.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Bangkok. (XHTV)