SEOUL – Korea Selatan (Korsel) telah membangun fondasi untuk mempercepat pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity) terhadap pandemi COVID-19, ujar Hong Nam-ki, Menteri Ekonomi dan Keuangan Korsel yang juga menjabat sebagai pelaksana tugas perdana menteri, pada Senin (26/4).
Dalam pidato yang disiarkan televisi secara nasional, Hong mengatakan dengan adanya kesepakatan terbaru bersama Pfizer, negara itu telah membangun fondasi untuk memajukan tanggal tercapainya kekebalan kelompok sembari terlebih dahulu bersiap melaksanakan vaksinasi yang diperluas bagi warga berusia di bawah 18 tahun dan pemberian dosis penguat sebagai respons terhadap kemunculan sejumlah varian COVID-19.
Korsel mencapai kesepakatan dengan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat tersebut untuk membeli vaksin tambahan bagi 20 juta warganya pada akhir pekan lalu.
Secara keseluruhan, Korsel telah mengamankan vaksin COVID-19 dalam jumlah yang cukup untuk menginokulasi 99 juta warga, hampir dua kali lipat dari total penduduk negara tersebut yang berjumlah 52 juta jiwa, melalui fasilitas vaksin global COVAX pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kesepakatan pembelian dengan AstraZeneca, Novavax, Janssen milik Johnson & Johnson, Moderna, serta Pfizer.
Pidato itu disampaikan di tengah meningkatnya kekhawatiran terkait kurangnya pasokan vaksin dan peluncuran vaksin yang relatif lambat di Korsel.
Sejak vaksinasi massal dimulai di Korsel pada 26 Februari, negara itu telah menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada sekitar 2,27 juta warga, dengan 104.905 di antaranya telah menjalani vaksinasi lengkap. Korsel menargetkan mencapai kekebalan kelompok pada November mendatang.
Hong mengatakan tidak ada laporan penundaan peluncuran vaksin dari perusahaan farmasi mana pun di Korsel, seraya berjanji akan memfasilitasi 12 juta warga untuk menerima dosis pertama vaksin per akhir Juni sesuai jadwal.
Hong menyebutkan bahwa jumlah warga yang dapat menerima suntikan vaksin COVID-19 setiap harinya akan ditingkatkan menjadi 1,5 juta per akhir Mei, seraya menuturkan hal itu dapat memungkinkan 36 juta warga, atau 70 persen dari total populasi, menerima suntikan vaksin COVID-19 setidaknya satu kali hingga akhir September.
Menurut data terbaru, Korsel melaporkan 500 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, menambah total kasus penularan di negara itu menjadi 119.387. Kasus harian turun ke angka di bawah 600 dalam enam hari, yang sebagian besar disebabkan oleh jumlah pengujian virus yang lebih sedikit selama akhir pekan. [Xinhua]