NEW DELHI – Sikap Washington yang menimbun vaksin memantik kemarahan netizen yang kian meningkat di media sosial terhadap Amerika Serikat (AS) dan dunia Barat pada umumnya, tulis harian Times of India (TOI) dalam sebuah laporan pada Minggu (25/4).
“Sentimen anti-AS dan anti-Barat menyeruak di media sosial dengan kritik yang berkembang menyasar pemerintahan Biden-Harris lantaran hanya menumpuk vaksin yang tidak digunakan dan sangat protektif dalam menjaga paten,” kata laporan tersebut.
Laporan itu menambahkan bahwa Washington seolah menutup telinga terhadap situasi epidemi yang memburuk di negara-negara seperti India dan Brasil, yang sejauh ini masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga di dunia dalam hal jumlah kasus positif.
Pada Minggu, total kasus positif COVID-19 di India mencapai 16.960.172, dengan 349.691 kasus baru tercatat dalam 24 jam terakhir. Ini merupakan hari keempat berturut-turut bagi negara itu melaporkan lebih dari 300.000 kasus baru dalam sehari.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Brasil pada Sabtu (24/4) melaporkan 71.137 kasus baru COVID-19 dan 3.076 lebih kematian dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus positif dan kematian di Brasil masing-masing menjadi 14.308.215 dan 389.492.
Mengutip laporan Duke Global Health Innovation Center, TOI mencatat bahwa AS akan memiliki “kelebihan pasokan (vaksin) hingga 300 juta dosis atau lebih paling cepat Juli mendatang”. Sementara itu, banyak negara berkembang harus menunggu bertahun-tahun sebelum mereka dapat menyelesaikan vaksinasi massal secara penuh.
Perilaku ini justru “melemahkan upaya WHO untuk mencegah ketidakadilan vaksin,” imbuh laporan tersebut. [Xinhua]