NEW YORK – Angka kematian di Amerika Serikat (AS) pada 2020, yang naik 16 persen dari 2019 terutama akibat pandemi COVID-19, merupakan yang tertinggi di atas normal sejak awal 1900-an, seperti dilaporkan The New York Times pada Minggu (25/4).
“Lonjakan kematian akibat pandemi COVID-19 menciptakan kesenjangan terbesar antara angka kematian aktual dan yang diperkirakan pada 2020, yang oleh ahli epidemiologi disebut ‘kematian berlebih’, atau kematian di atas normal,” ungkap surat kabar itu.
Sejak pandemi flu 1918, angka kematian di negara itu terus menurun. Tetapi pada tahun lalu, “pandemi COVID-19 menghentikan tren tersebut, meskipun ada kemajuan dalam bidang pengobatan dan kesehatan masyarakat selama satu abad,” kata surat kabar itu.
Pada 2020, AS mencatat rekor 3,4 juta kematian secara nasional dan lonjakan angka kematian satu tahun terbesar sejak statistik federal tersedia, bahkan melonjak lebih dari 12 persen dari pandemi flu 1918.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS, sekitar 10 persen kematian pada tahun lalu dapat dikaitkan langsung dengan COVID-19, yang melampaui penyebab utama kematian lainnya, seperti penyakit saluran pernapasan bagian bawah kronis, cedera yang tidak disengaja seperti kecelakaan mobil, dan kematian akibat overdosis. COVID-19 menjadi pembunuh terbesar ketiga, setelah penyakit jantung dan kanker.
Hingga kini, COVID-19 telah merenggut lebih dari setengah juta jiwa di AS. Total kematian akibat COVID-19 sejauh ini kemungkinan akan melampaui jumlah korban pada pandemi 1918, yang menewaskan sekitar 675.000 orang di seluruh negara itu. [Xinhua]