MADRID – Seorang pria di pulau Mallorca, salah satu pulau di Kepulauan Balearic, Spanyol, yang berlokasi di Laut Mediterania, ditangkap karena diduga menulari 22 orang dengan COVID-19, kata Kepolisian Nasional Spanyol pada Sabtu (24/4).
Polisi mengatakan dalam pernyataannya bahwa pria berusia 40 tahun dari Kota Manacor itu tetap pergi bekerja dan mengunjungi gym meskipun jelas mengalami gejala virus corona.
Pria itu menghadapi dakwaan penyerangan setelah polisi melaporkan bahwa “meskipun mengalami gejala dan menjalani tes PCR, dia melanjutkan kehidupan normalnya tanpa menunggu hasil tes atau melakukan karantina.”
Menurut pernyataan polisi, pria itu “pergi bekerja dengan demam lebih dari 40 derajat”, mengabaikan permintaan dari manajer dan rekan kerjanya, serta menolak pulang.
Teman-temannya mengatakan kepada polisi bahwa “dia terbatuk-batuk parah di sekitar ruang kerjanya, bahkan menurunkan maskernya dan berkata ‘Saya akan menulari kalian semua dengan virus corona.'”
Polisi memeriksa kartu identitas warga yang masih berada di luar ruangan setelah jam malam di Madrid, Spanyol, pada 27 Maret 2021. (Xinhua/Gustavo Valiente)
Akibat peristiwa tersebut, yang terjadi pada Januari lalu, polisi melaporkan bahwa pria tersebut “menulari delapan orang secara langsung dan menulari 14 orang lainnya secara tidak langsung, baik di tempat kerja maupun di gym yang dikunjunginya.”
Lima dari orang yang bekerja dengan pria tersebut dan tiga orang yang mengunjungi gym kemudian terinfeksi COVID-19 dan kemudian menulari anggota keluarganya, termasuk tiga bayi.
Tidak satu pun dari orang yang terjangkit virus corona itu kemudian sakit parah, dan tidak ada yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Kementerian Kesehatan Spanyol pada Jumat (23/4) melaporkan bahwa negara itu mencatat 3.468.617 kasus COVID-19 dan 77.591 kematian terkait sejak pandemi mulai merebak. [Xinhua]