SEOUL – Badan keamanan obat Korea Selatan (Korsel) pada Jumat (23/4) memberikan persetujuan bersyarat pada dua alat tes mandiri COVID-19 dalam rangka mendukung kapasitas pengujian negara tersebut.
Kementerian Keamanan Obat dan Makanan Korea Selatan menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa kedua alat tes mandiri yang dikembangkan oleh dua perusahaan bioteknologi dalam negeri, yakni SD Biosensor dan Humasis, telah diberi persetujuan penggunaan dengan syarat dapat memberikan data tambahan terkait uji klinis dalam tiga bulan.
Kedua alat tes produksi SD Biosensor dan Humasis tersebut masing-masing telah digunakan di tujuh dan tiga negara Eropa untuk pengujian rumahan, menurut kementerian itu.
Alat tersebut hanya dapat digunakan sebagai alat tambahan untuk memungkinkan orang-orang melakukan tes mandiri dengan pengumpulan sampel dari hidung. Hasil tes bisa didapatkan sekitar 15 menit.
Pihak kementerian menerangkan bahwa perangkat tersebut harus digunakan dengan hati-hati karena tingkat akurasinya lebih rendah dibandingkan tes polymerase chain reaction (PCR), seraya menyatakan para dokter harus menentukan keputusan akhir apakah hasil tes nantinya positif atau tidak.
Persetujuan bersyarat itu diberikan demi menggenjot kapasitas pengujian Korsel di tengah kekhawatiran COVID-19, ujar kementerian tersebut.
Menurut data terbaru, Korsel melaporkan 797 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, angka tertinggi dalam tiga bulan lebih, sehingga menambah total penularan di negara itu menjadi 117.458. [Xinhua]