HOUSTON – Negara Bagian Texas, Amerika Serikat (AS), melaporkan kasus rawat inap pertama terkait vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, demikian diumumkan pakar kesehatan negara bagian tersebut pada Kamis (22/4).
Seorang wanita dewasa dirawat di rumah sakit setelah menerima vaksin J&J. Wanita itu mengalami gejala yang serupa dengan enam kasus pembekuan darah lainnya di seluruh AS. Namun demikian, para pakar mengatakan mereka tidak mengetahui secara pasti bahwa gejala tersebut disebabkan oleh vaksin J&J.
Negara bagian tersebut mencatat bahwa sekitar 616.000 suntikan vaksin J&J telah diberikan di Texas, dan kasus ini menjadi satu-satunya kasus rawat inap.
Pekan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS serta Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengeluarkan sebuah pernyataan gabungan yang merekomendasikan penangguhan penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson setelah kasus pembekuan darah langka terdeteksi pada enam penerima vaksin.
Setelah itu, banyak negara bagian, termasuk Texas, turut menangguhkan penggunaan vaksin J&J. [Xinhua]