YERUSALEM – Perusahaan rintisan (startup) Israel, Helios, berhasil mengembangkan teknologi baru untuk memproduksi oksigen dari tanah Bulan, demikian disampaikan Badan Antariksa Israel (Israel Space Agency/ISA) yang dinaungi Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Israel pada Selasa (20/4).
“Teknologi baru ini dapat membuka jalan untuk mendirikan permukiman permanen bagi manusia di Bulan, yang bertahan hidup dari tanahnya,” kata ISA.
Ini juga akan memungkinkan pelaksanaan misi deep-space, seperti misi berawak ke Mars, tambahnya.
Teknologi baru ini mengatasi masalah besarnya biaya untuk membawa oksigen dari Bumi, sementara sekitar 45 persen massa tanah Bulan terbuat dari oksigen.
Menurut perusahaan tersebut, biaya pengangkutan satu kilogram oksigen dari Bumi ke Bulan melebihi 100.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.508).
Oksigen diperlukan untuk pernapasan astronaut dan terutama untuk pergerakan pesawat luar angkasa dan roket di luar angkasa karena oksigen diperlukan untuk proses pembakaran.
Teknologi baru yang dikembangkan oleh Helios dengan dukungan ISA ini dimaksudkan untuk menghasilkan oksigen dan berbagai jenis logam menggunakan reaktor yang diisi dengan pasir Bulan.
Proses pemisahan didasarkan pada elektrolisis, yaitu dekomposisi oksida yang difasilitasi arus listrik.
Pertama, regolit dilebur pada suhu 1.600 derajat Celsius, sebelum arus listrik dialirkan melalui lava, melepaskan oksigen yang menggelegak.
Produk sampingan yang dihasilkan dalam proses ini, seperti besi, silikon, dan aluminium, juga dapat digunakan untuk permukiman manusia di Bulan.
Sistem baru ini rencananya akan diikutsertakan dalam dua misi luar angkasa selama tiga tahun ke depan, menurut ISA. [Xinhua]