BOAO – Laju pertumbuhan ekonomi Asia pada 2021 diperkirakan akan mencapai serendahnya 6,5 persen, menurut laporan yang dirilis oleh Forum Boao untuk Asia (Boao Forum for Asia/BFA) pada Minggu (18/4).
Angka itu mewakili rebound signifikan dari kontraksi 1,7 persen yang tercatat tahun lalu, papar laporan bertajuk “Proyeksi Ekonomi Asia dan Kemajuan Integrasi”, mengutip data dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Ekonomi Asia Selatan akan tumbuh 9,7 persen tahun ini, pertumbuhan tercepat di kawasan Asia, kata laporan itu, mengutip data IMF.
Asia Timur diperkirakan akan mengalami pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5 persen pada periode yang sama, tunjuk laporan tersebut.
Laporan itu mengaitkan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi dengan efektivitas pengendalian epidemi dan produksi yang teratur serta dilanjutkannya kembali pekerjaan di China dan Korea Selatan, di antara faktor-faktor lainnya.
Ekonomi Asia mengambil porsi yang semakin besar dari perekonomian dunia. Diukur dengan paritas daya beli, ekonomi kawasan itu diperkirakan menyumbang 47,9 persen dari total perekonomian dunia pada 2021, naik dari 45,3 persen yang tercatat pada 2017, menurut data IMF yang dikutip laporan tersebut.
Terlepas dari dampak pandemi COVID-19, ekonomi Asia telah menghadirkan banyak sorotan dan peluang, menurut laporan itu.
Ekonomi-ekonomi Asia telah memperkenalkan sejumlah langkah baru untuk mempromosikan ekonomi digital, memajukan konstruksi infrastruktur digital dan kerja sama digital internasional, di antara inisiatif lainnya.
Ekonomi digital telah membantu mendorong dimulainya kembali produksi, menstabilkan situasi ekonomi, dan menjadi pendorong baru bagi pertumbuhan ekonomi Asia di masa mendatang.
Kerja sama ekonomi dan perdagangan di antara negara-negara Asia juga semakin diperkuat.
Hingga Februari 2021, 186 perjanjian perdagangan regional diberlakukan, berkontribusi 54,9 persen dari total global, papar laporan itu, mengutip data dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Secara khusus, penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional pada November tahun lalu akan semakin mempercepat integrasi ekonomi Asia, kata laporan itu. [Xinhua]