LONDON – Prosesi pemakaman Duke of Edinburgh digelar pada Sabtu (17/4) di Windsor sesuai dengan aturan pembatasan terkait virus corona yang diterapkan pemerintah Inggris.
Warga Inggris mengheningkan cipta selama satu menit menjelang upacara pemakaman Pangeran Philip yang dimulai pada pukul 15.00 waktu Inggris atau pukul 21.00 WIB di Kapel St. George di area Kastil Windsor, yang berjarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota London.
Lebih dari 730 anggota pasukan bersenjata ambil bagian dalam prosesi pemakaman tersebut. Namun, mengingat kebijakan pandemi yang berlaku saat ini, hanya 30 pelayat yang diizinkan menghadiri upacara pemakaman di dalam Kapel St. George, termasuk Ratu Elizabeth II dan anggota keluarga kerajaan lainnya.
Seluruh tamu yang hadir dalam upacara pemakaman itu mengenakan mantel pagi dengan medali, atau gaun siang, bukan seragam militer.
Prosesi pemakaman itu merupakan “upacara pemakaman kerajaan”, alih-alih pemakaman kenegaraan, yang “sangat merefleksikan keinginan Duke (of Edinburgh)”, menurut Istana Buckingham.
Masyarakat dilarang menghadiri prosesi pemakaman itu akibat pandemi COVID-19. Namun, rangkaian upacara tersebut disiarkan secara langsung di televisi.
Sejumlah warga mendatangi Windsor untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Pangeran Philip, tetapi area tersebut sangat sepi akibat pembatasan COVID-19, sebut BBC.
Pangeran Philip tutup usia di usia 99 tahun pada Jumat (9/4) lalu. Dia lahir di Pulau Corfu, Yunani, pada 10 Juni 1921. Sang pangeran menikahi Putri Elizabeth pada 1947, lima tahun sebelum sang putri menjadi ratu, dan merupakan pendamping pemimpin kerajaan terlama dalam sejarah Inggris.
Pasangan itu dikaruniai empat anak, delapan cucu dan 10 cicit. [Xinhua]