SAO PAULO – Sebuah studi baru yang dipimpin oleh biomedis Brasil, Butantan Institute, menunjukkan bahwa vaksin CoronaVac China dapat lebih efektif dalam melindungi dari COVID-19 dengan interval yang lebih lama antara dosis pertama dan kedua.
Studi ini dipublikasikan pada database pracetak SSRN dan diserahkan ke jurnal medis The Lancet pada Minggu (11/4) untuk tinjauan sejawat.
Data dari subkelompok yang terdiri dari 12.396 peserta menunjukkan bahwa tingkat efikasi vaksin tersebut meningkat menjadi 62,3 persen ketika kedua dosis diberikan dengan interval 21 hari atau lebih.
“Studi ini menguatkan apa yang telah kami umumkan sekitar tiga bulan lalu dan memberi kami keyakinan lebih besar tentang perlindungan efektif yang diberikan oleh vaksin itu,” kata Dimas Covas, direktur institut tersebut, kepada jaringan TV Brazil GloboNews.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa CoronaVac efektif melawan P1, varian lebih menular yang muncul di Amazonas pada November lalu.
Butantan Institute, produsen lokal vaksin CoronaVac dari laboratorium China Sinovac, memasok dosis untuk kampanye vaksinasi massal Brasil sejak 17 Januari. [Xinhua]