CANBERRA – Tim peneliti Australia memulai ekspedisi untuk menyelidiki terumbu karang laut dalam yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya di pesisir utara negara tersebut.
Tim peneliti dari Institut Ilmu Kelautan Australia (Australian Institute of Marine Science/AIMS) pada Jumat (9/4) meninggalkan Darwin menuju Taman Laut Ashmore Reef untuk menjalani ekspedisi selama tiga pekan.
Ekosistem karang mesofotik yang “belum diketahui dan didokumentasikan” tersebut akan diselidiki oleh tim peneliti yang berharap temuannya akan membantu upaya perlindungan terumbu karang di seluruh dunia.
Karen Miller, ketua tim peneliti dalam perjalanan yang dilakukan oleh AIMS itu, menuturkan penelitian terumbu karang tersebut dapat terlaksana berkat perlengkapan di atas kapal RV Falkor milik Schmidt Ocean Institute, menurut laporan Australian Broadcasting Corporation (ABC) pada Minggu (11/4).
“(Warna pada) terumbu karang itu tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap, jadi seperti senja. Karena terumbu karang itu memiliki rezim cahaya yang sangat berbeda dibandingkan dengan area lain di laut tersebut. Sesuatu yang ingin kami amati adalah rangkaian spesies khusus yang sangat berbeda,” ujarnya.
“Upaya ini sangat sulit untuk dilakukan dan Anda tidak mendapatkan banyak peluang,” lanjut Miller. “Kami senang dapat meneliti area yang belum diketahui itu dan mengamati spesies-spesies yang hidup di lokasi tersebut yang bahkan belum diketahui keberadaannya. Teknologi inilah yang memungkinkan kami dapat menyelam dan meneliti terumbu karang itu secara mendetail.”
Sampel-sampel keanekaragaman hayati yang dikumpulkan dalam perjalanan itu akan dikoordinasikan oleh Museum Australia Barat.
Nerida Wilson dari Museum Australia Barat menyampaikan temuan tersebut dapat menjadi kunci dalam upaya pelestarian terumbu karang di tengah pemanasan global.
“Jika kondisi berubah, seiring dengan iklim, maka tipikal kondisi lingkungan yang terumbu dangkal butuhkan sekarang ini akan ada di area-area laut dalam tersebut di masa mendatang,” tuturnya.
“Kami akan menjadi paham jika mereka menyediakan tempat perlindungan bagi hewan-hewan perairan dangkal, sehingga kami juga akan mengetahui apa yang akan terjadi pada hewan yang saat ini hanya diketahui berada di area-area mesofotik.”
“Cukup rumit untuk mencoba dan mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang. Semakin banyak yang kami pahami sekarang, semakin mudah pula upaya kami nantinya,” imbuh Wilson. [Xinhua]