BEIJING – Kerja sama antara China dan Amerika Serikat (AS), dua perekonomian terbesar di dunia, akan krusial bagi pemulihan global yang lebih cepat dari pandemi COVID-19, seperti disampaikan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva pada Kamis (8/4).
“Apa yang kita saksikan saat ini adalah AS dan China menjadi dua mesin yang menggerakkan ekonomi dunia. Mereka menjadi perekonomian pertama yang mampu mencapai tingkat pra-COVID-19 di antara perekonomian-perekonomian besar lainnya,” kata Georgieva kepada Xinhua dalam sebuah konferensi pers virtual usai pertemuan Komite Moneter dan Keuangan Internasional (International Monetary and Financial Committee/IMFC), badan pembuat kebijakan IMF.
“Seperti mesin pada sebuah pesawat dengan kita semua adalah penumpangnya, penting kiranya mereka bekerja selaras. Barulah kita dapat terbang lebih cepat dan bergerak lebih jauh,” ujarnya.
Georgieva mengungkapkan dirinya “sangat terdorong” untuk melihat pandangan yang sangat konsisten yang diungkapkan oleh China dan AS mengenai prospek pemulihan dan pengakuan mereka atas tanggung jawab yang mereka miliki untuk efek limpahan (spillover) positif, serta mengakui peran penting mereka.
“Perekonomian lain juga akan menyusul, dan kerja sama global, dengan memperhatikan siapa yang mungkin tertinggal, adalah apa yang menjadi inti pertemuan kami,” tambahnya.
IMFC juga berjanji akan bekerja sama untuk mengakhiri pandemi di tiap-tiap tempat dan “memperkuat kerja sama multilateral” guna memastikan ekonomi global yang inklusif dan tangguh.
Dalam Prospek Ekonomi Dunia terbarunya yang dirilis pada Selasa (6/4), IMF memproyeksikan ekonomi global akan tumbuh 6 persen pada 2021, 0,5 poin persentase di atas perkiraan pada Januari.
Ekonomi AS diperkirakan tumbuh 6,4 persen pada tahun ini setelah mengalami kontraksi 3,5 persen pada 2020, sementara ekonomi China diproyeksikan tumbuh 8,4 persen pada 2021 menyusul tingkat pertumbuhan sebesar 2,3 persen pada tahun lalu, menurut IMF. [Xinhua]