MUMBAI – Badan industri permata dan perhiasan nasional India telah memohon kelonggaran dari Negara Bagian Maharashtra di India barat agar dapat beroperasi selama masa karantina wilayah (lockdown) COVID-19 untuk tahun kedua menjelang sebuah acara perayaan pada pekan depan.
Acara “Gudi Padwa”, yang dianggap sebagai tahun baru di Negara Bagian Maharashtra dan dikenal di seluruh India sebagai festival panen atau tahun baru matahari, dipandang oleh warga India sebagai hari baik untuk membeli perhiasan.
“Industri tersebut mencatat peningkatan grafik namun dengan pembatasan lockdown baru pada April saat ini, mata pencaharian banyak pengrajin dan wiraswasta perhiasan akan terpengaruh dan keluarga mereka akan menderita. Perhiasan dan permata tradisional Buatan India asli tidak akan dapat selamat dari lockdown lainnya karena situasi di lapangan benar-benar buruk,” ujar Ashish Pethe, Ketua Dewan Domestik Permata dan Perhiasan Seluruh India.
Maharashtra dan ibu kota politiknya, Mumbai, merupakan pusat bagi ribuan pedagang grosir dan produsen, serta bagi para pembuat perhiasan dan pengrajin, yang telah bermigrasi dari seluruh bagian di India.
Pekan lalu, negara bagian itu memberlakukan lockdown pada akhir pekan dan jam malam pada hari kerja hingga 30 April mendatang menyusul gelombang kedua COVID-19, yang telah meningkatkan kasus aktif di negara bagian itu menjadi 536.063, atau 51 persen dari total 1,05 juta kasus aktif di India sejauh ini.
Menurut laporan industri, sektor permata dan perhiasan memainkan peran penting dalam perekonomian India, memberikan kontribusi sekitar 7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut. [Xinhua]