oleh Marwa Yahya
“PAMERAN ini sangat bagus karena menyediakan semua komoditas yang saya butuhkan dengan harga terbaik di pasar,” kata Mohamed Zaher, teknisi mobil berusia 39 tahun pada saat tur stan pameran “Ahlan Ramadan 2021” di Provinsi Giza di selatan ibu kota Kairo.
Pemerintah Mesir menyelenggarakan pameran untuk menyediakan sembako dengan harga terjangkau bagi semua warga menjelang bulan suci Ramadan.
“Saya membeli kacang-kacangan dan buah-buahan kering tradisional, daging sapi, beras, minyak, dan bahan-bahan makanan lainnya,” kata Zaher kepada Xinhua.
Selama Ramadan, yang dimulai pada 13 April tahun ini, umat Islam melakukan puasa makan, minum, dan merokok mulai matahari terbit hingga terbenam. Untuk mempersiapkan bulan itu, masyarakat Mesir berbondong-bondong ke pasar untuk mengumpulkan persediaan makanan dan membeli berbagai jenis manisan, permen, dan minuman ringan.
Menteri Suplai dan Perdagangan Dalam Negeri Mesir Ali Moselhi pada Kamis (8/4) menekankan pentingnya memasok produk lokal dengan kualitas tinggi untuk menarik para pembeli selama penjualan itu.
Pameran yang digelar di tempat seluas 12.000 meter persegi tersebut diselenggarakan untuk tahun keenam secara nasional dengan menggandeng Kementerian Perdagangan dan Perindustrian bersama Federasi Kamar Dagang Mesir.
Hampir 170 perusahaan yang berpartisipasi menawarkan diskon 18-28 persen untuk produk mereka, kata Moselhi, seraya menambahkan bahwa 26 pameran serupa akan dibuka di berbagai provinsi.
“Saya tidak bisa membayangkan harganya jauh lebih rendah dari harga pasar,” kata Zaher, yang mengunjungi pameran tersebut untuk pertama kalinya.
Sementara itu, Nour Mahdy, seorang ibu rumah tangga berusia 40-an tahun, mengatakan dia berbelanja setiap tahun di pameran tersebut karena dia dapat menemukan semua kebutuhannya di satu tempat dengan harga yang lebih murah.
Mahdy membeli 10 kilogram gula untuk membuat manisan dan kue tradisional dengan setengah harga dibandingkan supermarket terdekat. Dia berharap pemerintah menyelenggarakan pameran serupa secara bulanan.
Adel Razeen, Sekretaris Jenderal Kamar Dagang di Giza, mengatakan pameran tersebut memicu persaingan di antara para peserta “untuk menampilkan komoditas terbaik dengan harga termurah.”
Ahlan Ramadan, yang dalam bahasa Arab berarti “selamat datang Ramadan”, mendirikan banyak stan yang menjual sayur-mayur, buah-buahan, daging sapi, ayam, kacang-kacangan, dan makanan kering.
Razeen mengatakan pameran akan berlanjut hingga hari ketujuh Ramadan untuk menawarkan lebih banyak waktu kepada orang-orang untuk menuntaskan belanja mereka.
Mayada Ragab, pemilik perusahaan kurma, berharap pameran ini bisa menarik ratusan pembeli ke cabangnya di Giza.
“Orang-orang menyukai produk kurma, rempah-rempahan, dan minuman dari perusahaan saya yang semuanya berasal dari Aswan, selatan Kairo,” katanya.
Dia menjual kurma seharga 2,5 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.580) per kilogram, 25 persen lebih rendah dari rata-rata harga pasar.
Perusahaan Egyptian Company for Marketing Rice yang dikelola negara juga mengikuti pameran itu dengan semua jenis beras, tepung, pasta, dan sayuran kering dengan harga pabrik, menurut Hatem Mohamed, kepala departemen pemasaran di perusahaan tersebut.
“Produk kami menjangkau konsumen langsung dari pabrik,” katanya, seraya menyatakan produknya bervariasi dan memenuhi permintaan orang yang berbeda.
Pameran semacam itu menjadi peluang emas bagi penjual untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan karena menarik semua kelas dan usia. Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi meminta pemerintahannya untuk meningkatkan peluang penyelenggaraan pameran sejenis di seluruh negeri. []