ROMA – Harga pangan dunia naik 2,1 persen pada Maret, mencapai level tertinggi seperti pada Juni 2014, demikian dilaporkan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada Kamis (8/4).
Gandum dan serealia, komponen terbesar dalam indeks, turun 1,7 persen pada Maret, mengakhiri tren kenaikan selama delapan bulan. Namun subindeksnya masih 26,5 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Harga gandum, jagung, jelai, dan beras semuanya turun, meski FAO mengatakan penurunan masih terbatasi oleh kuatnya permintaan dari China dan India.
Harga gula juga lebih rendah, turun 4,0 persen dibandingkan Februari, meskipun tetap lebih dari 30 persen di atas level tahun sebelumnya, kata FAO.
Namun, penurunan tersebut tidak cukup untuk mengimbangi kenaikan lainnya, karena semua subindeks lainnya mengalami kenaikan harga.
Harga produk susu naik 3,9 persen untuk bulan itu, terpicu masalah transportasi di Eropa dan Amerika Utara serta peningkatan permintaan susu bubuk di Asia, terutama di China.
Harga daging naik 2,3 persen karena meningkatnya permintaan daging unggas dan babi, sementara harga minyak nabati naik 8,0 persen, mencapai level tertinggi sejak 2011.
Indeks Harga Pangan FAO bulanan didasarkan pada harga dunia untuk 23 kategori komoditas pangan yang mencakup 73 produk berbeda dibandingkan dengan tahun dasar. [Xinhua]