WINA – Komisi Gabungan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA), yang dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, pada Selasa (6/4) melanjutkan pembicaraan di Wina dengan agenda utama pencabutan sanksi terhadap Iran dan langkah-langkah implementasi nuklir.
Pertemuan itu menarik perhatian publik karena perwakilan dari Amerika Serikat (AS) berada di Wina untuk menyelamatkan kesepakatan tersebut, yang tercapai pada 2015 namun lumpuh akibat penarikan diri AS pada 2018 dan aksi balasan Iran terhadap sanksi setelahnya.
Para negosiator AS dan Iran tidak akan bertemu secara langsung tetapi akan mengadakan pembicaraan tidak langsung dengan bantuan intensif dari koordinator, menurut pernyataan yang sebelumnya dirilis oleh Layanan Tindakan Eksternal Uni Eropa.
Washington mengatakan pada Senin (5/4) bahwa tujuan pembicaraan tersebut adalah untuk menyiapkan tahapan guna bersama-sama kembali mematuhi perjanjian 2015, namun tidak mengantisipasi terobosan langsung.
Sementara itu, Teheran menuntut penghapusan penuh sanksi dari AS. “Jalurnya jelas. Semua sanksi AS harus segera dicabut,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh dalam konferensi pers pada Senin. [Xinhua]