SANTIAGO – Presiden Chile Sebastian Pinera pada Senin (5/4) mengatakan sistem kesehatan negara itu telah berada di batas kapasitasnya akibat COVID-19, seiring munculnya gelombang baru wabah yang mengakibatkan lebih dari 7.000 kasus dalam sehari pekan lalu.
“Di Chile, kita telah begitu terpukul akibat lonjakan kembali ini, akibat serangan baru yang menempatkan sistem kesehatan kita pada batas kapasitasnya,” ujar Pinera kepada media setempat.
Guna menghadapi “ancaman serius” ini, lanjut Pinera, Chile terus berupaya memperkuat sistem kesehatan publik dan swasta, melipatgandakan jumlah tempat tidur pasien dan menetapkan kebijakan karantina serta pembatasan terkait lainnya.
“Kita semua tahu bahwa varian baru telah bermunculan, mutasi baru dari virus ini, banyak di antaranya lebih menular dan menyebabkan risiko kesehatan yang lebih besar bagi saudara-saudara sebangsa kita maupun masyarakat di seluruh dunia,” imbuhnya.
Jaringan rumah sakit Chile saat ini kewalahan menghadapi gelombang baru penyebaran COVID-19, dan sejumlah ahli memperingatkan tentang kondisi tenaga kesehatan yang kelelahan serta nyaris runtuhnya sistem layanan kesehatan vital.
Karenanya, 97 persen penduduk negara di Amerika Selatan itu kini berada di bawah karantina wilayah dan jam malam pun diberlakukan di seantero negeri.
Selain itu, mulai Senin, warga asing nonpenduduk juga dilarang memasuki negara itu, kecuali mereka yang diberi izin khusus oleh konsulat Chile di negara asal, berdasarkan persyaratan kesehatan yang dikeluarkan otoritas kesehatan. [Xinhua]