TEHERAN – Iran tidak akan menghentikan pengayaan uranium 20 persennya sampai sanksi Amerika Serikat (AS) dicabut, kata seorang pejabat senior Iran sebagaimana dikutip surat kabar Tehran Times pada Selasa (30/3).
“Washington kehabisan waktu,” dan jika AS tidak segera mencabut sanksi, Iran akan semakin menjauh dari komitmennya pada Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA), kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu dalam pernyataannya.
Mantan presiden AS Donald Trump menarik diri dari JCPOA pada 2018 lalu dan menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Iran. Sebagai balasan, Iran menangguhkan implementasi beberapa kewajibannya yang tercantum di dalam kesepakatan nuklir tersebut.
Iran mengatakan semua kebijakan yang ditangguhkan itu dapat dibalikkan jika AS mencabut semua sanksi.
Pada Januari lalu, Iran meluncurkan proses pengayaan uranium 20 persen sebagai bagian dari Rencana Aksi Strategis untuk Melawan Sanksi yang disetujui oleh parlemen negara tersebut pada Desember 2020.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Teheran. (XHTV)