WELLINGTON – Para pelaku bisnis yang mengelola kompetisi olahraga, konser musik, pernikahan, dan acara besar lainnya termasuk kelompok yang paling terdampak akibat pembatasan COVID-19 pada 2020, menurut departemen statistik Selandia Baru, Stats NZ, pada Kamis (25/3).
Sektor yang dikenal sebagai layanan rekreasi dan seni itu menghadapi pembatasan jumlah kerumunan dan pemberlakuan jaga jarak sosial akibat COVID-19, memaksa pembatalan acara yang melibatkan orang dalam jumlah besar. Hampir seluruh bisnis di sektor ini tidak dapat beroperasi secara penuh selama penerapan status siaga COVID-19 level 3 dan 4, dan hanya sebagian kecil yang beroperasi secara parsial.
“Setali tiga uang, para pelaku bisnis yang mengelola hotel, motel, dan akomodasi lainnya, serta restoran, bar, kafe, dan penyedia layanan makanan lainnya mengalami kesulitan dengan penutupan bisnis akibat COVID-19 dan dampak terkait pada pariwisata,” kata manajer statistik bisnis Geraldine Duoba dalam sebuah pernyataan.
Dari perusahaan-perusahaan di semua industri, hanya satu dari lima yang tetap beroperasi penuh selama status siaga level 4. Secara umum, bisnis dengan lebih banyak karyawan cenderung tetap beroperasi penuh pada semua level siaga di 2020, kata Duoba.
Banyak pelaku bisnis mengubah cara mereka menjalankan usahanya untuk beradaptasi dengan dampak COVID-19. Hampir satu dari lima pelaku bisnis mengurangi cakupan barang dan jasa yang mereka tawarkan, tuturnya.
Hampir separuh dari seluruh pelaku bisnis meningkatkan atau memperkenalkan komunikasi daring. Empat dari lima pelaku bisnis membuat perubahan pada lingkungan fisik untuk memenuhi persyaratan jaga jarak sosial. Lebih dari separuh pelaku bisnis mendukung staf mereka untuk bekerja dari jarak jauh. Hampir seperempat pelaku bisnis meningkatkan atau mengadopsi penjualan barang dan jasa secara daring, imbuhnya.
Survei operasional bisnis tersebut melaporkan mengenai bisnis dengan enam atau lebih karyawan dari Agustus hingga Desember 2020 tentang bagaimana mereka merespons pandemi COVID-19 pada 2020, menurut Stats NZ.
Sementara itu, tiga dari empat perusahaan menerima bantuan keuangan terkait COVID-19 dari pemerintah pada 2020, papar Stats NZ.
“Bantuan pemerintah yang diberikan selama pembatasan COVID-19, termasuk subsidi gaji dan pinjaman bisnis, adalah salah satu hal utama yang digunakan para pelaku bisnis untuk membantu tetap bertahan tahun lalu,” kata Duoba. [Xinhua]