SYDNEY – Sekitar 20.000 orang masih mengungsi akibat banjir besar di Australia timur pada Kamis (25/3), dengan ketinggian air yang belum turun di beberapa wilayah kendati hujan telah berhenti.
“Sistem cuaca yang membawa hujan lebat ke beberapa wilayah di Australia timur telah benar-benar bergerak ke Laut Tasman,” kata pihak Biro Meteorologi dalam pernyataannya.
Kepala Pemerintahan New South Wales (NSW) Gladys Berejiklian mengatakan karena hujan diprediksi tidak akan turun pekan depan, banjir akan surut secara bertahap di sebagian besar wilayah itu.
“Diyakini bahwa sebagian besar sistem sungai telah mencapai puncaknya, namun kita tidak boleh lengah. Kita perlu memastikan bahwa semua orang terhindar dari air banjir,” katanya.
“Arusnya sangat kuat … dan arus tak terduga akan terus terlihat di area permukiman yang belum pernah mengalami curah hujan seperti ini dalam 50 atau 100 tahun.”
Berejiklian mengimbau warga untuk bersabar sampai ancaman telah berlalu, terutama bagi mereka yang masih belum bisa kembali ke rumah.
Dia mengatakan bahwa 3.000 orang sudah dapat kembali ke rumah mereka untuk melihat kerusakan, namun puluhan ribu lainnya masih mengungsi.
“Cuaca yang masih baik hari ini akan memungkinkan kami untuk kembali menyalurkan pasokan ke sejumlah daerah, terutama di sekitar Hawkesbury,” kata Komisaris Layanan Darurat Negara Bagian NSW Carlene York.
Di saat air terus mengalir ke sungai, peringatan banjir masih diberlakukan untuk beberapa wilayah di NSW utara dan pesisir selatan negara bagian tetangganya, Queensland. [Xinhua]