DHAKA – Bangladesh melaporkan lonjakan kasus baru COVID-19 dan kematian tertinggi dalam sekitar 2,5 bulan pada Senin (22/3), mengindikasikan lonjakan kembali penularan di saat langkah pembatasan di berbagai sektor mulai dicabut.
Negara itu melaporkan 2.809 kasus baru, tertinggi sejak 13 Januari, menambah jumlah kasus positif di negara itu menjadi 573.687, ungkap Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan (DGHS) Bangladesh.
Pada Senin yang sama, sebanyak 30 kematian baru dilaporkan, menandai rekor harian tertinggi dalam waktu sekitar 10 pekan, mengimbuh total kematian ke angka 8.720, tunjuk data resmi.
Selain itu, data menunjukkan sebanyak 25.111 sampel telah diuji dalam 24 jam terakhir di seluruh Bangladesh.
Sementara jumlah pasien yang sembuh mencapai 524.159 orang, termasuk 1.754 kesembuhan baru pada Senin, kata DGHS.
Menurut data resmi, tingkat kematian di Bangladesh saat ini adalah 1,52 persen, sementara tingkat pemulihan 91,37 persen.
Kasus COVID-19 kembali melonjak di Bangladesh sejak awal bulan ini setelah pemerintah memutuskan membuka kembali lembaga pendidikan secara bertahap usai kantor, bisnis, dan layanan transportasi kembali beroperasi normal.
Sebelumnya pada bulan ini pemerintah Bangladesh mengumumkan pembukaan kembali semua sekolah dan perguruan tinggi di negara itu mulai 30 Maret.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Dhaka. (XHTV)