JAKARTA – Gunung berapi paling aktif di Indonesia, Gunung Merapi, terpantau erupsi sebanyak dua kali pada Senin (22/3), dan menyemburkan awan panas hingga sejauh 1.500 meter ke arah barat daya, kata Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan erupsi pertama terjadi pada pukul 02.03 WIB selama 134 detik dengan amplitudo 40 mm.
“Awan panas pertama meluncur hingga 1.300 meter ke arah barat daya,” kata Hanik.
Sementara itu, erupsi kedua terjadi pada pukul 05.11 WIB selama 150 detik dengan amplitudo 48 mm, menyemburkan awan panas dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya.
Selain itu, pada pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Merapi juga terpantau menyemburkan lava pijar sebanyak lima kali sejauh 1.000 meter ke arah barat daya.
“Saat ini aktivitas Gunung Merapi masih berada pada level tertinggi ketiga,” imbuh Hanik.
Daerah-daerah yang memiliki potensi bahaya di antaranya beberapa sungai yang dialiri lahar dan awan panas di sektor selatan-barat daya seperti Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, dan Kali Putih, serta Kali Gendol di sektor tenggara.
“Kami mengimbau warga atau wisatawan untuk tidak pergi ke daerah-daerah berbahaya ini,” kata Hanik.
Terletak di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, letusan dahsyat Gunung Merapi pada 2010 lalu menewaskan lebih dari 200 orang dan memaksa ratusan ribu lainnya mengungsi. [Xinhua]