BANGKOK – Thailand pada Selasa (23/3) melaporkan 401 kasus baru COVID-19, peningkatan tajam dalam jumlah infeksi harian, menurut Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (Center for the COVID-19 Situation Administration/CCSA) Thailand.
Dari total infeksi baru tersebut, 383 kasus di antaranya merupakan infeksi yang ditularkan di dalam negeri, sementara 18 sisanya adalah kasus impor, menurut laporan CCSA.
Dari kasus-kasus penularan domestik itu, 352 terkonfirmasi di ibu kota Bangkok, 17 di Samut Sakhon, dan 11 di Nakhon Pathom, sementara sisanya di provinsi-provinsi lain, papar laporan itu.
Kasus-kasus baru yang dilaporkan di Bangkok itu termasuk 318 kasus yang terdeteksi di antara migran ilegal, yang sebagian besar berwarganegaraan Myanmar, yang ditahan di pusat penahanan Biro Imigrasi di Bang Khen, sebuah area di ibu kota Bangkok.
Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul mengimbau masyarakat untuk tidak panik atas lonjakan jumlah kasus terbaru itu. Katanya lagi, pihak berwenang tidak menganggap ini sebagai gelombang ketiga pandemi domestik.
Anutin membenarkan bahwa sebagian besar migran muda itu dilaporkan terinfeksi tanpa adanya gejala dan telah dikirim ke sebuah rumah sakit lapangan.
Dia mengatakan Departemen Pengendalian Penyakit, yang personelnya sudah menerima vaksinasi COVID-19, telah secara efektif mengendalikan situasi.
Satu kematian baru yang dilaporkan pada Selasa merupakan seorang pria Thailand berusia 75 tahun, yang dilaporkan menderita penyakit katup jantung dan tekanan darah tinggi, menjadikan total kematian akibat virus corona di negara itu menjadi 92, ungkap laporan CCSA.
Total kasus COVID-19 di Thailand meningkat menjadi 28.277, dengan 25.275 di antaranya infeksi yang ditularkan di dalam negeri, sementara 3.002 lainnya merupakan kasus impor.
Sejauh ini, 26.766 pasien telah dinyatakan pulih dan diizinkan pulang dari rumah sakit, sementara 1.419 lainnya masih menjalani perawatan. [Xinhua]