BUDAPEST – Hongaria memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin CanSino dari China, menjadikannya vaksin COVID-19 buatan China kedua yang disetujui di negara Eropa tersebut, kata Kepala Petugas Medis Hongaria Cecilia Muller pada Senin (22/3).
Selain vaksin CanSino, Institut Farmasi dan Nutrisi Nasional juga menyetujui pengimporan CoviShield, vaksin AstraZeneca versi India, kata Muller dalam konferensi pers.
“Kami akan mencari di empat penjuru dunia untuk mencukupi kebutuhan vaksin di negara ini,” katanya.
Pemerintah Hongaria memperkaya program inokulasinya dengan berbagai vaksin untuk memerangi gelombang ketiga pandemi. Sejauh ini, negara itu telah memperoleh akses untuk mendapatkan vaksin dari lima produsen di seluruh dunia, termasuk vaksin Sinopharm China.
Penggunaan vaksin buatan Rusia dan China berkontribusi sangat besar pada percepatan program vaksinasi di Hongaria, menurut Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Peter Szijjarto.
“Vaksin bukanlah masalah ideologi bagi kami, ini masalah menyelamatkan nyawa, dan jika kami tidak memesan vaksin China dan Rusia, kami tidak akan dapat menyelamatkan kesehatan dan nyawa begitu banyak warga Hongaria,” kata menteri itu dalam wawancara baru-baru ini dengan jaringan televisi Russia Today (RT).
Hongaria, negara anggota Uni Eropa pertama yang membeli vaksin buatan China dan mengeluarkan izin penggunaannya, mulai memberikan vaksin Sinopharm pada 24 Februari. [Xinhua]