RAMALLAH- Palestina pada Sabtu (20/3) mengumumkan pelonggaran parsial dari kebijakan karantina wilayah (lockdown) penuhnya saat ini, termasuk pembukaan kembali toko dan restoran.
Juru bicara pemerintah Ibrahim Melhem mengatakan langkah baru itu akan diterapkan selama dua pekan, seraya menambahkan bahwa toko dan restoran diizinkan untuk dibuka kembali dengan tetap menerapkan langkah-langkah kesehatan yang ketat, dan dengan kapasitas maksimum 30 persen dari staf mereka.
Kafe hanya diperbolehkan buka untuk layanan pesan antar. Bank diminta untuk beroperasi dengan menerapkan langkah darurat dan sesuai dengan instruksi dari Otoritas Keuangan Palestina. Sektor industri harus beroperasi dengan kapasitas maksimum 30 persen dari staf mereka, tambahnya.
Namun, Melhem mengatakan lockdown penuh akan diberlakukan di seluruh Tepi Barat pada setiap Jumat dan Sabtu dan pergerakan semua jenis kendaraan akan dilarang.
Dia mengatakan jam malam akan tetap diberlakukan, dan semua toko akan tutup kecuali apotek dan toko roti.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa vaksinasi massal virus corona akan dimulai pada Minggu (21/3) pagi waktu setempat di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Program vaksinasi itu akan dimulai dengan menyuntikkan vaksin kepada tenaga kesehatan di rumah sakit umum dan swasta, orang-orang berusia di atas 75 tahun, serta pasien yang menderita penyakit ginjal dan kanker, papar pihak kementerian.
Palestina pada Rabu (17/3) menerima batch pertama vaksin virus corona dari program COVAX global untuk negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah. Batch pertama vaksin tersebut terdiri dari sekitar 62.000 dosis, termasuk 38.000 dosis vaksin Pfizer/BioNTech dan 24.000 vaksin AstraZeneca.
COVAX merupakan inisiatif global yang bertujuan memberikan akses yang adil terhadap vaksin virus corona, yang dipimpin bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para mitranya.
Pada Sabtu, Palestina melaporkan 1.780 kasus baru COVID-19, 27 kematian dan 1.695 pasien sembuh dalam 24 jam terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Saat ini, 192 pasien virus corona masih berada di unit perawatan intensif (ICU), imbuh kementerian itu. [Xinhua]