WARTABUANA – China telah memulai produksi massal vaksin COVID-19 nonaktif yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi milik negara Sinopharm, dan output tahun ini diperkirakan akan melampaui 1 miliar dosis, demikian disampaikan Yu Qingming, Chairman Sinopharm Group, pada Rabu (3/3).
Dengan melanjutkan peningkatan kapasitas produksi, output tahunan vaksin diprediksi akan mencapai 3 miliar dosis di masa mendatang, kata Yu, yang juga merupakan seorang deputi di Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif tertinggi China.
Sinopharm juga telah membuat kemajuan signifikan dalam pengembangan vaksin protein rekombinan dan akan segera memulai uji klinis, menurut Yu.
Sejauh ini, China telah menerbitkan persetujuan pasar bersyarat untuk empat vaksin COVID-19 yang dikembangkan secara mandiri.
Hingga akhir Februari, lebih dari 52 juta dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di seluruh China, dan negara tersebut telah menyediakan bantuan vaksin untuk 69 negara dan dua organisasi internasional, demikian disampaikan Guo Weimin, juru bicara untuk sesi keempat Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (National Committee of the Chinese People’s Political Consultative Conference) ke-13, dalam konferensi pers pada Rabu. [Xinhua]