WARTABUANA – Perwakilan tetap China untuk PBB, Zhang Jun, pada Selasa (2/3) memamerkan prestasi negaranya dalam pengurangan kemiskinan dan berbagi pengalaman dengan negara-negara anggota dan badan-badan PBB.
Nol kemiskinan adalah impian lama umat manusia. Itulah mengapa Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan menjadikan “Tanpa Kemiskinan” sebagai tujuan utamanya, kata Zhang dalam sebuah pertemuan virtual.
“Sebagai negara berkembang terbesar di dunia, China telah bekerja keras untuk memberantas kemiskinan. Dalam delapan tahun terakhir, China telah mengedepankan pengentasan kemiskinan,” kata utusan itu, mengingat kembali pada 25 Februari, Presiden China Xi Jinping mengumumkan bahwa China telah meraih “kemenangan penuh” dalam perjuangannya melawan kemiskinan.
Kemenangan ini memajukan pembangunan ekonomi dan sosial China serta membuka prospek luas untuk mencapai pembangunan berkelanjutan; meningkatkan hak asasi manusia di China; menemukan jalan yang layak untuk mencapai pembangunan dan kesejahteraan bagi negara-negara berkembang; dan memberikan kontribusi penting bagi pembangunan global serta mendorong implementasi Agenda 2030, paparnya.
Kemenangan ini tidak datang dengan mudah. Kemenangan ini diraih dari kepemimpinan kuat Partai Komunis China, pendekatan yang berpusat pada rakyat, mobilisasi seluruh masyarakat dan strategi yang ditargetkan, kata Zhang.
China akan memasuki tahap pembangunan baru, kata utusan itu.
“China akan bekerja dengan semua pihak untuk memperdalam kerja sama internasional dalam pengentasan kemiskinan dan kerja sama Selatan-Selatan. Kami akan terus memberikan dukungan yang kuat terhadap pekerjaan PBB dan Sekretaris Jenderal, memberikan kontribusi penuh terhadap China-UN Peace and Development Fund, dengan penuh semangat mempromosikan pengentasan kemiskinan global dan implementasi Agenda 2030, mempercepat pemulihan yang lebih baik dari COVID-19, dan secara aktif mengatasi tantangan perubahan iklim,” tuturnya.
“China, sebagai kekuatan untuk perdamaian, kekuatan untuk pembangunan, kekuatan untuk kemajuan, dan kekuatan untuk keadilan, akan terus memberikan kontribusi yang lebih besar untuk menjaga perdamaian dunia, mempromosikan pembangunan bersama serta menegakkan kesetaraan dan keadilan.”
Sekitar 200 diplomat, pejabat PBB dan perwakilan media, termasuk sekitar 60 duta besar, mengikuti pertemuan tersebut. [Xinhua]