WARTABUANA – Jumlah kematian akibat COVID-19 di Amerika Serikat (AS) mencatatkan tonggak memprihatinkan sebanyak setengah juta pada Senin (22/2), menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins.
Dengan jumlah kasus nasional mencapai 28,1 juta, total kematian di seluruh AS melonjak menjadi 500.071 hingga Senin pukul 16.24 waktu setempat atau Selasa (23/2) pukul 04.24 WIB, menurut data CSSE.
California menggeser New York sebagai negara bagian di AS dengan jumlah kematian akibat COVID-19 tertinggi, yakni 49.439. New York melaporkan total kematian terbesar kedua di negara itu dengan 46.917 kematian, diikuti oleh Texas dengan 42.291, dan Florida dengan 30.065, papar data CSSE tersebut.
Negara-negara bagian yang mencatatkan lebih dari 15.000 kematian antara lain Pennsylvania, New Jersey, Illinois, Ohio, Georgia, Michigan, Massachusetts, dan Arizona.
AS masih menjadi negara yang paling parah terdampak pandemi dengan total infeksi dan kematian tertinggi di dunia, atau lebih dari 25 persen kasus global dan lebih dari 20 persen kematian global.
Tahun lalu, jumlah kematian akibat COVID-19 di AS menyentuh angka 100.000 pada 27 Mei, kemudian 200.000 pada 22 September, dan 300.000 pada 14 Desember. Jumlah itu melonjak menjadi 400.000 pada 19 Januari 2021.
Hanya butuh waktu hampir empat bulan bagi jumlah kematian nasional di AS untuk melonjak dari angka 100.000 menjadi 200.000, kemudian kurang dari tiga bulan untuk naik dari 200.000 menjadi 300.000, serta hanya lebih dari satu bulan untuk meningkat dari 300.000 menjadi 400.000 dan dari 400.000 menjadi setengah juta.
Sebuah model prediksi yang telah diperbarui oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Universitas Washington memproyeksikan total 589.197 kematian akibat COVID-19 di AS hingga 1 Juni 2021 berdasarkan skenario proyeksi saat ini. [Xinhua]