WARTABUANA – Menggigil, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, dan nyeri otot merupakan beberapa gejala baru yang berkaitan dengan COVID-19, menurut para ahli di Imperial College London dalam sebuah laporan pada Rabu (10/2).
Berdasarkan sebuah penelitian terhadap lebih dari satu juta orang antara Juni 2020 hingga Januari 2021, laporan tersebut mengungkap bahwa gejala-gejala baru itu merupakan tambahan dari gejala “klasik” COVID-19 yang sudah termasuk dalam pedoman Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS), seperti demam, batuk berkepanjangan baru, serta kehilangan indra penciuman dan/atau perasa.
Terdapat beberapa variasi gejala yang bergantung pada usia, namun menggigil dikaitkan dengan gejala COVID-19 pada semua kelompok usia, papar laporan yang dirilis oleh tim REACT (Real-time Assessment of Community Transmission) di Imperial College London.
Semakin banyak gejala yang ditunjukkan, semakin besar pula kemungkinan mereka terinfeksi virus, papar laporan itu lebih lanjut.
Namun, sekitar 60 persen orang yang terinfeksi tidak melaporkan gejala apa pun dalam sepekan menjelang tes mereka, tambah laporan itu.
Terdapat beberapa variasi gejala yang bergantung pada usia, namun menggigil dikaitkan dengan gejala COVID-19 pada semua kelompok usia, papar laporan itu.
Inggris melaporkan 12.364 kasus baru COVID-19, menambah total infeksi coronavirus di negara itu menjadi 3.972.148, menurut angka resmi yang dirilis pada Selasa (9/2).
Sementara itu, 1.052 kematian akibat COVID-19 juga dilaporkan di Inggris. Saat ini, total kematian akibat coronavirus di Inggris telah mencapai angka 113.850. Jumlah tersebut hanya mencakup kematian orang yang meninggal dalam 28 hari setelah tes positif pertama mereka.
Data terbaru itu terungkap di saat Inggris meningkatkan upaya untuk mempercepat peluncuran vaksin. Lebih dari 12,6 juta warga di Inggris telah diberikan suntikan dosis pertama vaksin coronavirus, menurut data resmi terbaru. [Xinhua]