“Distribusi vaksin di Amerika Serikat (AS) hingga saat ini belum mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang diharapkan, menurut media AS.
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS menunjukkan lebih dari 59,3 juta dosis vaksin telah didistribusikan ke seluruh wilayah negara tersebut per Senin (8/2), tetapi baru sekitar 42 juta dosis yang telah disuntikkan.
Di samping itu, sebagian besar vaksinasi yang telah dilakukan sejauh ini diberikan kepada warga kaya dan kulit putih di AS.
Para pakar kesehatan mengatakan bahwa sebagian masalah terletak pada sistem manajemen vaksin yang sangat tidak efektif, ditambah penanganan pandemi yang buruk selama pemerintahan Trump.”
SOUNDBITE (Bahasa Inggris): Prof. EJAZ AHMAD KHAN, Dokter anak dan spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Internasional Shifa, Islamabad
“Dan bahkan sekarang, jika Anda melihat AS, meskipun mereka memiliki stok vaksin yang memadai, sejauh ini respons berjalan lambat, baik dari pihak pemerintah maupun dari pihak masyarakat, yang masih belum turut bergabung untuk memastikan mereka divaksinasi tepat pada waktunya.
Menurut saya ada banyak aspek terkait distribusi vaksin ini, dan di kalangan masyarakat umum. Sejak awal memang sudah ada banyak hal yang menjadi kekhawatiran, banyak hoaks beredar bahkan di tengah masyarakat AS. Dan saat vaksin diproduksi, masuk, dan disetujui, kita tahu bahwa akan ada tantangan besar dalam proses manufaktur, distribusi, dan tentunya, vaksinasi masyarakat. Dan setelah vaksin diluncurkan di seluruh negara bagian AS, distribusinya tidak merata.
Jadi, jika Anda meninggalkan satu populasi, orang-orang yang ditinggalkan akan memiliki perasaan negatif yang besar. Jadi sayangnya, Anda tidak dapat memenuhi ekspektasi. Itulah yang terjadi di AS.”
Menurut Universitas Johns Hopkins, lebih dari 100.000 orang di AS meninggal akibat COVID-19 sejak 1 Januari tahun ini seiring negara tersebut menggenjot peluncuran vaksinnya.
Sekitar 59,3 juta dosis vaksin telah didistribusikan ke seluruh penjuru AS, dengan lebih dari 42 juta dosis telah disuntikkan sampai dengan Senin, menurut data dari CDC.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Washington DC.
(XHTV)