WARTABUANA – Meskipun menghadapi kesulitan dan tantangan luar biasa pada 2020 lalu karena merebaknya pandemi COVID-19 di seluruh dunia, hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif China-Indonesia tidak terhenti dan justru mencapai perkembangan baru, kata Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian dalam pertemuan virtual dengan pihak media pada Selasa (9/2) di Jakarta, Indonesia.
Xiao menyimpulkan empat sorotan prestasi kerja sama China-Indonesia. Pertama, tingkat kepercayaan politik mencapai level tertinggi baru dan pertukaran tingkat tinggi kedua negara pun semakin erat. Pada 2020, kedua negara merayakan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik.
Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo juga telah tiga kali berbincang melalui telepon dan saling berkirim pesan pada hari peringatan hubungan diplomatik, serta mencapai konsensus penting untuk bersatu memerangi pandemi dan bekerja sama demi pembangunan.
Pemimpin parlemen kedua negara juga menggelar konferensi video, menteri pertahanan dan luar negeri China berturut-turut mengunjungi Indonesia, sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir juga telah mengunjungi China.
Kedua, semangat gotong royong dan “nasib saling terikat satu sama lain” memasuki babak baru. Pada masa kritis perjuangan China melawan pandemi, pemerintah Indonesia menyediakan pasokan medis untuk membantu China. Setelah merebaknya pandemi di Indonesia, China segera menawarkan bantuan medis, dan berbagi pengalaman diagnosis dan perawatan secara penuh. Perusahaan farmasi kedua negara berhasil melakukan uji klinis fase III dari vaksin COVID-19, secara aktif mempromosikan kerja sama pengadaan, penelitian dan pengembangan, serta produksi bersama vaksin.
Hingga kini, 3 juta dosis vaksin dan 25 juta bahan baku vaksin dari China telah tiba di Indonesia secara berturut-turut. Pihak Indonesia juga telah menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin asal China. Ketiga, kerja sama saling menguntungkan telah mencapai kemajuan baru. Pada 2020, China sukses mempertahankan posisi sebagai mitra dagang terbesar dan posisi kedua investasi asing terbesar untuk Indonesia.
Volume perdagangan bilateral China-Indonesia mencapai 78,37 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.000), impor China dari Indonesia sebesar 37,37 miliar dolar AS, meningkat 10,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy). Investasi langsung China di Indonesia mencapai 1,83 miliar dolar AS, meningkat 72,9 persen (yoy).
Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebagai proyek simbolis kerja sama kedua negara dalam mewujudkan “Sabuk dan Jalur” terus menuntaskan serangkaian target substansial setelah sukses mengatasi berbagai tantangan seperti pembebasan lahan, relokasi, serta pandemi COVID-19.
Kedua negara membentuk “jalur cepat” untuk memfasilitasi pertukaran personel yang diperlukan, juga menjaga stabilitas serta kelancaran arus rantai industri dan rantai pasokan. Kedua negara bersama-sama mengembangkan kerja sama penggerak pertumbuhan ekonomi baru seperti ekonomi digital, biofarmasi, dan pengentasan kemiskinan melalui iptek.
Keempat, tercapainya kemenangan baru dalam isu multilateral. Kedua negara mempertahankan koordinasi erat dalam hal kerja sama internasional melawan pandemi dan reformasi tata kelola global di bawah kerangka multilateral PBB, WHO dan G20. Kedua negara secara resmi menandatangani RCEP dengan negara lain di kawasan Asia-Pasifik, bersama-sama mempromosikan kerja sama China-ASEAN, menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, menentang unilateralisme dan intimidasi perdagangan, serta membela hak-hak sah negara berkembang dan tatanan internasional.
Xiao menekankan, pihak China bersedia bekerja sama dengan Indonesia untuk mengimplementasikan konsensus kedua kepala negara, meningkatkan kepercayaan strategis antara kedua negara, serta berfokus pada pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi, agar mendorong Hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif China-Indonesia mencapai hasil yang lebih besar di masa pascapandemi.
China bersedia memperdalam kerja sama dengan Indonesia untuk melawan pandemi, mendorong kerja sama penelitian dan pengembangan, produksi dan pengadaan vaksin, mendukung Indonesia menjadi pusat produksi vaksin regional, yang tidak hanya memenuhi keperluan domestik, tetapi juga membantu kawasan dan negara-negara berkembang lainnya.
Kami siap terus memajukan kerja sama dalam proyek berskala besar seperti “Kereta Cepat Jakarta-Bandung”, “Koridor Ekonomi Komprehensif Regional” dan “Two Countries Twin Parks”, tambah Xiao.
Dia mengatakan, pihak China akan terus memperluas ekspor Indonesia ke China, meningkatkan investasi China di Indonesia, agar perdagangan bilateral berkembang secara seimbang dan sehat, dan sesegera mungkin mendorong berlakunya RCEP demi mendapatkan manfaat dari kawasan perdagangan bebas terbesar di dunia tersebut. [Xinhua]