WARTABUANA- Mayoritas warga Australia dilaporkan puas dengan respons pemerintah mereka terhadap COVID-19, demikian menurut sebuah survei baru yang dirilis pada Selasa (8/12), dengan sembilan dari sepuluh orang di sejumlah negara bagian besar mengatakan mereka setuju dengan tindakan yang diambil.
Para peneliti di Universitas Teknologi Sydney (UTS) menyurvei sekitar 5.000 orang dari sejumlah negara bagian di Australia timur serta warga Australia di Selandia Baru, Kanada, Amerika Serikat (AS), dan Inggris pada akhir November.
Para responden di negara bagian New South Wales (NSW) dan Queensland di Australia melaporkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi daripada responden di Negara Bagian Victoria yang baru-baru ini menjadi pusat infeksi gelombang kedua COVID-19 di Australia.
Sekitar 90 persen responden di NSW dan Queensland setuju dengan penanganan COVID-19 oleh pemerintah Australia.
Sementara itu, tingkat kepuasan warga Australia yang menetap di Selandia Baru terhadap respons negaranya sedikit lebih rendah yakni 67 persen, meskipun lebih baik daripada Kanada (64 persen), Inggris (51 persen), dan AS (39 persen).
“Kami melihat bahwa secara relatif manajemen pemerintah negara bagian dan Federal terus dipandang lebih efektif di mata orang-orang yang tinggal di Australia daripada di bagian lain dunia,” kata salah satu penulis survei tersebut, Associate Professor Paul Burke, dari grup Business Intelligence & Data Analytics (BIDA) UTS.
Australia mencatat hanya tujuh kasus baru COVID-19 pada Senin (7/12), yang semuanya terinfeksi di luar negeri dan dinyatakan positif setelah tiba di karantina hotel.
Sementara itu, jumlah kematian di Australia tercatat lebih dari 35 orang per satu juta menurut data yang disokong oleh Universitas Oxford, dibandingkan dengan 903 kematian per satu juta di Inggris dan 852 kematian per satu juta di AS.
Tingkat infeksi yang relatif rendah berarti bahwa Australia dapat membuka kembali perbatasan domestiknya dan secara signifikan melonggarkan pembatasan terkait COVID-19 pada bisnis dan individu menjelang Natal, sehingga warga bebas merayakan Natal bersama keluarga atau teman. [xinhua]