WARTABUANA – China bersedia melanjutkan kerja sama dalam penanggulangan pandemi COVID-19 dengan negara-negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat (AS), demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pada Rabu (2/12).
Anthony Fauci, Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, memperingatkan bahwa pandemi global dapat menghadapi musim dingin yang berbahaya dan suram, dan angka kematian karena COVID-19 di Amerika Serikat berpotensi mencapai 300.000 pada akhir tahun.
Menyampaikan rasa simpatinya bagi rakyat AS, Hua mengatakan bahwa China bersedia memberikan dukungan dan bantuan sesuai kapasitasnya, memperkuat koordinasi kebijakan ekonomi makro, memfasilitasi kelanjutan kembali aktivitas pekerjaan dan produksi, serta membantu menghidupkan kembali perekonomian dunia.
Setelah secara efektif membendung COVID-19 di dalam negeri, China dengan aktif memajukan kerja sama internasional melawan pandemi, memberi bantuan kepada 150 lebih negara dan organisasi internasional, serta menjaga pasokan global untuk perlengkapan antipandemi, kata Hua. Lebih lanjut sang juru bicara menyebut upaya itu “operasi kemanusiaan global terbesar dalam sejarah Republik Rakyat China.”
Hingga 22 November, China telah menyediakan sekitar 39,43 miliar masker, 800 juta pasang sarung tangan bedah, 650 juta pakaian pelindung, dan 46,76 juta kacamata pelindung untuk AS, lanjut Hua.
Para pakar medis terkemuka China berbagi pengalaman dengan mitra setara mereka di AS tentang pengobatan dan pengendalian COVID-19, dan kedua belah pihak telah memelihara komunikasi dan kerja sama dalam penelitian dan pengembangan vaksin berikut obat-obatannya, imbuhnya.
“COVID-19 mengeluarkan peringatan dengan cara yang unik bahwa umat manusia adalah komunitas dengan masa depan bersama. Tidak ada satu negara pun yang dapat terhindar dari krisis besar, dan solidaritas serta kerja sama adalah satu-satunya jalan keluar,” kata Hua.
Hua menyarankan untuk mendukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam memainkan peran utama dan memajukan perbaikan tata kelola kesehatan global agar dapat menangani krisis serupa yang mungkin timbul di masa depan dengan lebih baik.
“Selama negara-negara di seluruh dunia bergandengan tangan dan bekerja dalam solidaritas dan koordinasi, kita pasti akan melihat kemenangan akhir dalam mengalahkan pandemi,” katanya. [xinhua]