WARTABUANA – Jumlah pasien rawat inap yang terdiagnosis COVID-19 di Amerika Serikat (AS) mencapai angka tertinggi sejak wabah merebak, yakni 93.238 pada Minggu (29/11), menurut data terbaru dari Proyek Pelacakan COVID (COVID Tracking Project).
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) CDC AS ada 152.608 kasus baru secara nasional pada Minggu, menandai hari ke-22 berturut-turut di mana jumlah kasus harian melampaui 100.000. Jumlah tersebut melampaui rekor pada Sabtu (28/11) dengan 91.635 pasien yang dirawat di rumah sakit.
Angka rawat inap COVID-19 baru-baru ini meningkat setiap harinya. Rumah sakit dan para petugas kesehatan kewalahan dengan lonjakan kasus di seluruh AS.
Penghitungan nasional CDC memprediksi bahwa total 294.000 hingga 321.000 kematian akibat penyakit tersebut akan dilaporkan pada 19 Desember.
CDC AS melaporkan 152.608 kasus baru secara nasional pada Minggu, menandai hari ke-22 berturut-turut di mana jumlah kasus harian melampaui 100.000.
CDC memperkirakan bahwa laporan baru jumlah kematian akibat COVID-19 kemungkinan akan meningkat selama empat pekan ke depan, dengan 10.600 hingga 21.400 kematian baru kemungkinan akan dilaporkan pada pekan yang berakhir 19 Desember.
Penghitungan nasional CDC memprediksi bahwa total 294.000 hingga 321.000 kematian akibat penyakit tersebut akan dilaporkan pada 19 Desember.
AS mencatat lebih dari 13,45 juta kasus COVID-19 dengan lebih dari 267.400 kematian terkait penyakit itu hingga Senin (30/11) sore waktu setempat, menurut penghitungan waktu nyata (real-time) yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins.[ Xinhua]