WARTABUANA – Fenomena munculnya ribuan cacing tanah di Solo dan sekitarnya pada Sabtu (18/4/2020) lalu menimbulkan keresahan masyarakat. Banyak yang menyimpulkan peristiwa itu menjadi pertanda akan terjadinya letusan gunung api atau gempa bumi.
Menurut Pakar Lingkungan Hidup dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prabang Setyono, munculnya cacing tersebut diduga berkaitan dengan aktivitas gunung merapi yang terjadi belakangan ini. Kondisiitu membuat suhu dalam tanah meningkat sehingga mengganggu habitat cacing.
Munculnya cacing tanah itu juga terjadi di Klaten, Jawa Tengah, tepatnya di Dukuh Socowetan, Kelurahan Socokangsi, Kecamatan Jatinom, Klaten
Prabang Setyono menegaskan, munculnya cacing di sejumlah daerah itu diduga karena fenomena alam. Cacing itu habitatnya diagregat-agregat tanah. Sehingga bisa jadi yang pertama di situ kelembabannya telah terjadi perubahan drastis yang membuat cacing mencari perlindungan. “Mungkin ada dinamika suhu tanah dari dalam. Ini sedikit masuk logika. Gunung-gunung yang dulunya dianggap tidur ada istilahnya geotektoniknya begitu,” katanya.
Pendapat senada disampaikan Ahli Gempa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr Daryono. Menurutnya kemunculan cacing yang dikaitkan dengan akan terjadinya gempa bukan tak berdasar. Beberapa peristiwa gempa merusak di dunia diantaranya memang diawali adanya gejala alamiah berupa kemunculan cacing tanah secara massal.
Di Taiwan, kemunculan cacing tanah dilaporkan pada 10 hari menjelang terjadinya gempa Chi Chi 1999. Kemudian pada peristiwa gempa Haicheng, China 1975, beberapa hari sebelumnya juga dilaporkan adanya kemunculan cacing tanah yang sangat banyak ke permukaan tanah.
Daryono menambahkan, kemunculan cacing tanah menjelang gempa terkait anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah. Munculnya anomali ini dilaporkan terjadi beberapa hari sebelum gempa bumi.
Dalam sebuah penelitian yang mengkaji hubungan antara aktivitas cacing tanah dan kelistrikan, menempatkan beberapa elektroda yang dialiri arus listrik pada permukaan tanah yang banyak terdapat cacing tanah. Sejumlah cacing ternyata merespon anomali kelistrikan ini dengan keluar dari dalam tanah secara hampir bersamaan.
Namun demikian, masyarakat tak perlu khawatir, berdasarkan laporan kemunculan cacing yang terjadi di berbagai tempat di dunia menjelang gempa besar, ternyata selalu didukung data perilaku gejala alamiah tak lazim lainnya, seperti kemunculan ular di beberapa tempat, anjing yang terus menggonggong bersahutan, dan ikan yang melompat-lompat di kolam. []