WARTABUANA – Malam puncak PARFI AWARDS 2020 yang semula akan digelar pada Selasa (10/3/2020) besok di Bali, terpaksa ditunda karena khawatir dampak dari penyebaran virus corona (Covid 19). Penundaan itu memberi peluang bagi penyelenggara untuk menuntaskan Road Show di 10 Kota dan menghadirkan sajian spektakuler secara live di televisi swasta nasional.
Keputusan penundaan itu disampaikan Ketua Panitia PARFI AWARDS 2020 Firman Nurjaya melalui keterangan pers tertulis yang diterima redaksi, Senin (9/3/2020). Menurut Firman, penundaan itu atas inisiatif panitia penyelenggara untuk menghindari keramaian di tempat umum terkait penyebaran virus corona di tanah air.
“Semula malam puncak PARFI AWARDS akan kami gelar di Prime Plaza Hotel, Sanur, Bali besok (Selasa, 10 Maret 2020). Namun beberapa hari lalu kami sudah sepakat untuk menunda sampai tanggal 1 Juli mendatang. Lokasinya kami pindah di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Bali,” ujar Firman Nurjaya.
“Sebelumnya kami sudah lakukan di Banyuwangi, Solo, Bandung, Palu dan Lampung. Berikutnya kami akan gelar di Riau, Medan, Padang, Samarinda dan Pontinak serta beberapa Kota di Bali”
Menurut Firman yang juga seorang sutradara, secara umum persiapan PARFI AWARDS 2020 sudah baik, bahkan dewan juri sudah menentukan siapa saja yang berhak mendapatkan penghargaan di acara bergengsi itu. “Hasil penjurian masih ‘disimpan’ Dewan Juri sampai kami umumkan di hari H,” ungkap Firman Nurjaya.
Sejak awal Februari, Dewan Juri yang diketuai Wina Armada Sukardi, telah menyelesaikan tugas memilah dan memilih, serta memutuskan dan menetapkan film-film unggulan untuk masing-masing unsur dari 4 (empat) genre film yaitu: Drama, Komedi, Horor, dan Aksi/Laga, yang sebelumnya telah diverifikasi oleh Dewan Juri Verifikasi.
Masing-masing genre dipilah dan dipilih 6 unsur, yaitu masing-masing unsur sutradara, pemain utama pria dan wanita terbaik, dan peran pembantu pria dan wanita terbaik. Di samping tentu saja film terbaik dari masing-masing genre.
Penundaan itu juga mendapat apresiasi dari I Wayan Sandiasa, Founder sekaligus CEO Intaro Group, perusahaan cryptocurrency yang mensupport penuh penyelenggaraan PARFI AWARDS 2020. Menurut Sandiasa, jangan sampai acara yang sudah dirancang sedemikian rupa dengan mengangkat kearifan lokal menjadi sepi pengunjung karena khawatir virus corona.
“Ada hikmah positif yang kami rasakan dari penundaan ini, yakni kami memiliki waktu cukup untuk menuntaskan Road Show 10 Kota Ghost Mania Festival. Sebelumnya kami sudah lakukan di Banyuwangi, Solo, Bandung, Palu dan Lampung. Berikutnya kami akan gelar di Riau, Medan, Padang, Samarinda dan Pontinak serta beberapa Kota di Bali,” papar Sandiasa yang berniat memproduksi banyak film melalui cabang usahanya.
Sementara itu, aktor senior Soultan Saladin yang juga Ketua Umum DPP PARFI mengaku tidak kecewa dengan penundaan ini. Menurutnya, banyak hikmah yang bisa diambil dari penundaan acara yang belum pernah dilakukan PARFI selama 64 tahun.
“Selain bisa menuntaskan Road Show 10 Kota, malam puncak nanti akan ditayangkan secara live oleh salah satu televisi swasta nasional. Jadi penundaan ini akan semakin memberikan kesempatan kepada penyelenggara untuk memberikan sesuatu yang istimewa kepada insan film dan seluruh rakyat Indonesia. Inilah gebrakan pertama PARFI menggelar festival film sendiri,” tegas Soultan Saladin.
Menurut artis senior pemeran Bung Karno dalam film “Gie” ini perbedaan mendasar PARFI AWARDS 2020 dengan festival film lain di tanah air karena Dewan Juri memilih tiga nomine untuk setiap gendre film, dan tiga nomine unsur-unsur film dari tiap genre. Dengan demikian nomine seluruh film dan unsur yang diterapkan Dewan Juri ada 36 unsur. []