WARTABUANA – Senin (13/8/2018)n siang, Koalisi Santri Pemuda (KSP) Indonesia akan mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menuntut Ma`ruf Amin mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum MUI setelahbresmi menjadi cawapres.
Ketua KSP Indonesia Ananda Imam mengatakan pihaknya akan mengarahkan sekitar 30 massa untuk menggeruduk kantor MUI demi menyuarakan suaranya. “Kita mengerahkan 30 orang aja dulu, Nanti juga ada doa bersama disitu agar MUI tak dijabat politisi,” kata Ananda, Senin (12/8/2018).
Dalam demo nanti, kata Ananda, ada dua tuntutan utama yang akan disampaikan. Tuntutan pertama, meminta Ma`ruf Amin untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum MUI.
Ia menyayangkan sikap calon pendamping Joko Widodo tahun depan itu yang tak kunjung mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari jabatannya meski sudah mendaftar sebagai cawapres prndampjng Joko Widodo di Pilpres mendatang.
“Ini jelas mencederai lembaga MUI sebagai lembaga yang menjunjung tinggi netralitas dan kebijaksanaan,” ungkapnya.
Tuntutan kedua, Ananda meminta agar MUI harus dilepaskan dari segala kepentingan politik praktis. Seharusnya MUI menjadi organisasi yang netral dan tak berpolitik untuk memihak para salah satu pasangan capres cawapres tertentu.
Ananda mengatakan MUI merupakan simbol persatuan umat Islam sebagai mayoritas penduduk di Indonesia yang wajib dipimpin oleh ulama yang netral dan tak memihak kepada salah satu paslon tertentu.
“Jika berpolitik bisa mengakibatkan cenderung menyuarakan kepentingan kelompoknya dan kepentingan umat,” ujarnya.
Ananda memastikan KSP tak memiliki afiliasi politik dengan parpol atau ormas tertentu. Ia mengatakan KSP dibentuk sebagai wadah diskusi untuk membahas isu-isu ke-islaman dan ke-Indonesiaan.
“Kita sudah sering ngumpul, bahas kondisi terkini soal ormas-ormas Islam, soal ide-ide Islam, kita diskusi aktif. Sejak isu muncul kita sudah sumbang ide. Kan banyak kawan-kawan yang kuliah keagamaan juga,” ujarnya.
Selain itu, Ananda juga mengatakan KSP telah terbentuk sekitar tujuh bulan lalu dan sudah memiliki ratusan anggota diseluruh Indonesia. Ia mengatakan sebagian besar anggotanya merupakan santri yang sedang menimba ilmu di perguruan tinggi diseluruh Indonesia.[]