MOSKOW – Korea Utara (Korut) telah melakukan upaya nyata untuk mencapai denuklirisasi penuh, perang sudah berakhir sekarang untuk Korea Selatan (Korsel), Korut dan Amerika Serikat (AS). Hal itu ditegaskan oleh Presiden Korsel Moon Jae-in.
“Korea Utara mengambil langkah nyata menuju denuklirisasi lengkap, menutup situs-situs untuk uji coba nuklir dan peluncuran rudal. Republik Korea dan Amerika Serikat menanggapi dengan langkah-langkah untuk mengurangi tekanan militer terhadap Korea Utara, mendeklarasikan moratorium latihan bersama,” tutur Moon kepada Majelis Rendah Rusia.
“Perang telah berakhir sekarang untuk Selatan dan Utara Korea dan Amerika Serikat, dan kami bergerak menuju perdamaian dan kerja sama,” imbuhnya seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (21/6/2018).
Presiden Korsel juga menyebut kerja sama dengan Rusia sebagai faktor penting yang diperlukan untuk mencapai perdamaian di semenanjung Korea.
“Kerja sama dengan Rusia adalah landasan dalam perjalanan untuk mencapai perdamaian di semenanjung Korea serta kemakmuran di Asia timur laut, dan upaya saya ditujukan untuk itu,” ujarnya.
Pernyataan itu mengikuti pernyataan bersama 12 Juni lalu yang ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un pasca pertemuan bersejarah yang lama ditunggu-tunggu di Singapura. Dokumen itu menetapkan pemulihan hubungan AS-Korut, denuklirisasi dan perdamaian di Semenanjung Korea, dan pemulihan sisa-sisa tahanan perang dan tentara yang hilang dalam aksi selama Perang Korea.
Selain itu, Presiden Trump setuju untuk menghentikan “latihan perang” yang dilakukan bersama dengan Korsel, yang menjadi sumber ketegangan lain antara kedua negara sekutu itu dengan Korut.
Terkait hasil negosiasi, Trump mengatakan proses denuklirisasi Korut akan dimulai “sangat cepat,” sementara pemimpin Korut menyatakan bahwa dunia akan melihat perubahan besar.[]