JAKARTA, WB – Asosiasi Pilot Garuda (APG) yang beranggotakan 1.300 pilot mengancam akan mogok kerja. Yang membuat resah ancaman tersebut adalah, para pilot mulai mogok jelang mudik lebaran.
“Saat arus mudik Lebaran pun kami lakukan jika pemerintah tidak segera turun tangan mengatasi masalah ini,” ujar Presiden APG, Kapten Bintang Handono, belum lama ini.
Aksi ini dianggap sebagai misi penyelamatan Garuda agar tidak senasib dengan Maskapai Merpati yang gulung tikar gegara tak kuat membayar utang. Tak tanggung-tanggung, ribuan pilot dan karyawan Garuda Indonesia akan mogok kerja pada arus mudik lebaran
Bintang mengatakan, seluruh kru dan karyawan Garuda yang tergabung dalam Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), berjumlah 10 ribu orang, siap melakukan mogok massal pada waktu yang telah ditentukan.
Saat ditanya kapan? Dirinya tidak mau buka mulut. “Kami pastikan seluruhnya mogok. Untuk waktunya, nanti kami beritahukan. Saat ini, kami masih menunggu niat baik pemerintah untuk menyelamatkan Garuda,” lanjut Bintang.
Kata dia, seluruh kru dan karyawan Garuda, sepakat bahwa aksi mogok ini merupakan jalan satu-satunya untuk melakukan misi penyelamatan perusahaan. Di mana, kondisi perusahaan dirasakan semakin hari semakin terpuruk dan bobrok.
Bintang mengatakan, APG dan Sekarga telah menyampaikan rencana mogok dan tuntutan mereka kepada pemerintah setahun lalu. Selanjutnya, peringatan yang sama disampaikan pada 2 Mei 2018. Pihak APG dan Sekarga memberikan batas waktu 30 hari kerja.”Kalau dihitung, tenggat waktu sudah hampir habis dan waktu kami unjuk rasa semakin dekat,” jelasnya.
Ketua Umum Sekarga, Ahmad Irfan Nasution menyebutkan, satu diantara alasan mogok kerja itu adalah mediasi antara karyawan dan direksi Garuda tak kunjung membuahkan hasil.
Dalam mediasi tersebut membahas kerugian Garuda Indonesia hingga Rp 2,88 triliun pada 2017, yang diduga karena kegagalan direksi dalam mengelola perusahaan.[]