ARAB, WB – Pangeran Muhammad bin Salman atau yang dikenal dengan panggilan MBS, kembali mengambil langkah cepat soal meningkatkan daya saing ekonomi Arab Saudi. Kali ini, ia ingin Arab Saudi merajai industri teknologi.
Dilansir Forbes, Rabu (23/5/2018), MBS menyiapkan cetak biru (blueprint) reformasi bernama Vision 2030 yang memiliki fokus besar pada teknologi dan pusat jaringan data.
“Fokus pada teknologi datang di waktu yang sempurna untuk perkembangan daerah ini,” ucap Hasan Haider, mitra dari firma modal ventura 500 Startups yang berinvestasi di Timur Tengah.
Haider menambahkan, karena harga minyak sedang turun, maka pemerintah dan industri tradisional tidak bisa lagi berperan sebagai pemberi pekerjaan, apalagi karena lulusan muda sudah semakin banyak.
Untuk mencapai ambisi teknologi tersebut, MBS telah membuat beragam perjanjian seperti kemitraan dengan Google untuk membangun pusat teknologi besar di Arab Saudi, serta mendirikan layanan keamanan siber nasional dengan Raytheon, perusahaan senjata dan elektronik asal Amerika Serikat (AS).
Pada April lalu, MBS juga sempat bertemu dengan CEO dan pendiri Amazon Jeff Bezos, CEO Microsoft Satya Nadella, dan pendiri Google Sergey Brin.
MBS bahkan turut menyambangi Universitas Harvard dan Institut Teknologi Massachusetts untuk mendiskusikan perjalanan luar angkasa.
Rencananya, Snapchat, Apple, dan Amazon juga sedang melakukan diskusi untuk membuka kantor mereka di Arab Saudi.[]