WARTABUANA – Peristiwa skandal Cambridge Analytica menyebutkan ada sekitar 50 juta data pengguna Facebook telah bocor ke tangan yang tidak berhak. Kabar ini membuat pemerintah akan mewanti-wanti menutup Facebook di Indonesia.
Hal ini terjadi karena Facebook gagal melindungi data pengguna dari propaganda politik selama Pemilu Kepresidenan AS dianggap menjadi ancaman buat Indonesia. Pasalnya ada rumor sebanyak 1 juta akun dipastikan berasal dari pengguna di Indonesia.
Lewat pernyataannya, Facebook akan memberitahu akun siapa saja yang datanya telah diambil oleh Cambridge Analytica, termasuk pengguna asal Indonesia.
Media sosial yang didirikan Mark Zuckerberg ini dianggap tidak bisa melindungi pengguna dan telah melanggar hak privasi.
Pemberitahuan itu akan ditampilkan lewat sebuah tautan yang ditempel di Newsfeed paling atas di akun masing-masing, pada Senin (9/4/2018) nanti.
Jumlah akun dari Indonesia duduk di urutan ketiga dalam kasus kebocoran data ini, setelah Amerika Serikat dengan kebocoran data 70,6 juta pengguna Facebook dan Filipina dengan kebocoran data 1,1 juta pengguna Facebook.
Kendati demikian, pihak Facebook mengatakan tidak mengetahui persis data apa saja yang dibocorkan ke Cambridge Analytica. Kasus bocornya data pengguna ini menjadi sorotan global untuk Facebook. []