JAKARTA, WB – Pernyataan tokoh politik seperti Prabowo bisa dipersepsikan menjadi negatif atau positif. Jika dilihat dari sisi positif, pernyataan tentang Indonesia Bubar tahun 2030 bisa diartikan sebagai peringatan serius yang harus dipikirkan solusinya.
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengajak semua pihak merenungkan pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Indonesia tentang `Indonesia bubar 2030`.
“Soal ancaman Indonesia bubar 2030 malah bisa lebih cepat, tapi ada apabilanya,” kata Gatot Nurmantyo, Kamis (22/3/2018).
Menurut Gatot, prediksi yang diambil dari sebuah novel Ghost Fleet itu bisa lebih cepat apabila kepastian hukum makin lemah, krisis ekonomi dan sosial makin mengancam, kesenjangan makin terbuka, sumber daya alam banyak dikuasai asing, dan lemahnya daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Gatot melihat hal itu dalam konteks pertahanan dan keamanan negara.
“Jadi mari kita tanggapi dengan positif. Ini peringatan buat anak bangsa. Kita harus bisa bersatu dan semakin kuat,” kata Gatot.
Gatot bercerita Indonesia sebetulnya sudah diprediksi bakal bubar jika tidak bisa bertahan dikrisis moneter tahun 1998. Namun saat itu, bangsa Indonesia bisa sadar dan bersatu untuk mengatasi masalah yang terjadi di ujung rezim orde baru itu.
Jika tidak bisa belajar dari kasus 1998, Gatot mengkhawatirkan Indonesia akan senasib dengan Afghanistan sebelum akhirnya bubar.
Menurut dia, Afghanistan terancam bubar karena berhasil disusupi oleh gerakan radikal yang kemudian menjadi alasan Amerika Serikat untuk bersikap sebagai pahlawan. Namun kenyatannya, AS tidak kunjung keluar dari Afghanistan hingga kini.[]