MARYLAND, WB – Berdasarkan hasil pencitraan dari Satelit Aura milik National Aeronautics and Space Administration (NASA), mengatakan jika lubang di lapisan ozon yang terdapat di atas Benua Antartika, Kutub Selatan, diketahui kian mengecil dan berkurang.
Kondisi ini diklaim sebagai dampak positif dari penerapan Protokol Montreal, yang mengatur tentang pengurangan penggunaan CFC (Chloro-Flurocarbons) pada 1989. CFC banyak terdapat di Air Conditioner, Kulkas, dan alat semprot. Jika terlepas ke Stratosphere dan terkena radiasi sinar ultraviolet dari matahari, maka CFC akan melepaskan atom Klorin, yang menghancurkan sejumlah molekul di lapisan ozon.
Lapisan ozon merupakan lapisan yang berada di atmosfer bumi, yang berfungsi seperti tabir surya. Lapisan ozon ini melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet, yang dapat menyebabkan kanker kulit, katarak, dan kerusakan di alam liar. Sejak 1980, sejumlah peneliti menemukan lubang ozon di atas Benua Antartika. Penggunaan CFC ini disebut menjadi salah satu penyebab munculnya lubang ozon di atas Benua Antartika tersebut.
Tidak hanya itu, penipisan lapisan ozon ini terjadi pada suhu dingin dan bervariasi sesuai dengan kondisi cuaca dari tahun ke tahun. Alhasil, upaya untuk mempelajari tingkat penipisan ozon cukup sulit untuk dilakukan. Pada penelitian sebelumnya, tim peneliti menggunakan analisis perubahan ukuran lubang ozon dan menyatakan, penipisan ozon telah berkurang.[]